MotoGP: Sepak Terjang Fabio Quartararo, Pembalap yang Rebut Posisi Valentino Rossi

Fabio Quartararo resmi bergabung dengan Monster Energy Yamaha mulai MotoGP 2021 dan menjadi rekan setim Maverick Vinales.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 31 Jan 2020, 05:30 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 05:30 WIB
MotoGP Thailand
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berusaha mengejar Fabio Quartararo, pada MotoGP Thailand di Sirkuit Buriram, Minggu (6/10). Pembalap asal Spanyol itu menyudahi balapan 26 lap dengan catatan waktu 39 menit 36,223 detik. (AP/Gemunu Amarasinghe)

Paris - Hanya tiga bulan sebelum ulang tahun yang ke-21, Fabio Quartararo bak mendapat durian runtuh. Dia direkrut tim pabrikan Yamaha terhitung sejak MotoGP 2021 menggantikan Valentino Rossi.

Keputusan Yamaha ini jadi sorotan banyak pihak. Pasalnya keberadaan Quartararo mendepak juara dunia sembilan kali, Valentino Rossi.

Hanya saja jika melihat prestasi Quartararo musim lalu, pembalap yang berstatus rookie itu sukses membuat banyak catatan gemilang.

Total, Quartararo merasakan enam pole position dan tujuh podium. Pembalap asal Prancis ini bahkan mengakhiri kompetisi di urutan lima klasemen atau lebih baik dari Valentino Rossi, posisi tujuh.

Jika merunut ke belakang, rekam jejak karier Quartararo memang luar biasa. Namanya sudah meroket ketika berusia masih sangat muda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Video


Usia 14 Tahun Sudah Juara CEV Moto3

Marc Marquez dan Fabio Quartararo
Ekspresi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, dan rider Petronas Yamaga SET, Fabioa Quartararo, setelah kualifikasi MotoGP Jerez, Sabtu (4/5/2019). (AFP/Jorge Guerrero)

Pada tahun 2013, Quartararo sebagai debutan mengikuti kelas Moto3 ajang CEV yang berstatus Kejuaraan Dunia Balap Motor Junior. CEV sendiri sejatinya didominasi pebalap Spanyol.

Namun di usia 14 tahun, 218 hari, Quartararo mencetak sejarah sebagai juara termuda di kelas CEV Moto3. Dia mempertajam rekor milik Aleix Espargaro.

Kala itu, Quartararo juga jadi pebalap non Spanyol pertama sejak Stefan Bradl tahun 2007 yang sukses keluar sebagai juara kelas CEV Moto3.


Sempat Terbentur Regulasi untuk Tampil di Kejuaraan Dunia Balap Motor

Dengan status juara CEV Moto3, sejatinya Quartararo naik kelas ke Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2014. Namun ia terbentur regulasi lantaran usianya yang masih sangat muda.

Seorang pebalap harus berusia 16 tahun jika ingin mentas di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Alhasil ia memutuskan kembali mengikuti CEV Moto3.

Hebatnya Quartararo kembali keluar sebagai juara. Total ia mengemas sembilan kemenangan dari total sebelas lomba. Dia juara dengan selisih poin mencapai 127 dari Jorge Navarro.


Andil Herve Poncharal

Herve Poncharal
Pemilik tim Tech 3, Herve Poncharal

Karier Quartararo di kelas Moto3 Kejuaraan Dunia Balap Motor pada musim 2015 dan 2016 memang tidak menjanjikan. Performanya mulai mencuri perhatian ketika mengikuti kelas Moto2 pada musim 2018.

Dia merasakan kemenangan perdana di kelas Moto2 setelah finis pertama pada lomba di Sirkuit Katalunya, Spanyol. Satu lomba berikutnya di Assen, Belanda, pemilik tim Tech 3, Herve Poncharal memberikan saran kepada pemilik tim Petronas Yamaha, Razlan Razali untuk merekrut Quartararo.

"Saya bersama Razlan di Assen tahun 2018 dan kami menyaksikan balapan Moto2. Saya bilang kepadanya, 'lihat pria itu (Quartararo). Anda harus merekrutnya'," Poncharal mengenang ucapannya kepada Razali.

Kemudian Razali benar-benar menjadikan Quartararo sebagai pebalap Petronas Yamaha di MotoGP 2019. Sebuah keputusan tepat.

Karena sang pebalap tampil bersinar dan akhirnya direkrut tim pabrikan Yamaha terhitung mulai musim 2021.*

Sumber: Berbagai sumber

Disadur dari Bola.com (Hendry Wibowo/Hendry Wibowo, published 30/1/2020)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya