Liputan6.com, Bandung Berita duka cita datang dari Persib Bandung. Pemain tim berjuluk Maung Bandung di era 1960-an, Prof. Himendra Wargahadibrata, tutup usia.
Rektor Universitas Padjadjaran periode 1998-2007 itu meninggal dunia pada usia 77 tahun di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, Kamis (13/2/2020) pukul 22.10 WIB.
"Pimpinan dan segenap Keluarga Besar Universitas Padjadjaran mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, dilapangkan alam kuburnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan," bunyi pernyataan resmi Unpad.
Advertisement
Selain tercatat sebagai akademisi hingga menjadi Rektor di Unpad, almarhum tercatat pernah menjadi pesepakbola pada kesebelasan Persib pada 1962.Â
Tak hanya sebagai penggawa Persib, Prof. Himendra bahkan pernah menjadi salah satu pemain dari Timnas Junior Indonesia. Di Timnas, sang profesor tercatat ikut serta dalam Asian Games 1962, Merdeka Games, dan Ganefo 1964.
Lelaki yang akrab disapa dengan Hendra ini mulai aktif menjadi pesepakbola di Kota Bandung pada 1961, dan bergabung bersama klub UNI.
Memiliki postur yang tinggi disertai dengan kecepatan drible yang bagus dan licin membuatnya langsung mengisi pos inti penyerang tengah UNI, bermain kompak bersama dua Timisela bersaudara, Pietje dan Hengky.
Setahun kemudian, pelatih Persib kala itu, Tomasoa memintanya untuk masuk ke dalam jajaran skuat Pangeran Biru.
Â
Gabung Timnas Junior
Karena kemampuannya mengolah si kulit bundar bersama Persib menuai decak kagum, pelatih Timnas Indonesia yang berasal dari Yugoslavia, Tony Pogacknik dan Djamiat memintanya bergabung mengikuti pemusatan latihan Timnas Junior guna persiapan menghadapi sejunlah event internasional.
Sepulang dari timnas, Hendra fokus untuk menyelesaikan studi kedokteran yang tertunda, namun Hendra tetap memperkuat Persib hingga tahun 1973. Ketenaran Hendra tetap ikut menyertai, sebagai pemain Persib yang bergelar Dokter.
Walau karier sepakbolanya melejit, Prof. Himendra akhirnya memilih untuk melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Unpad. Di usianya yang ke-30 tahun, Hendra memilih mengabdi sebagai dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin dan akademisi di Unpad.
Meski demikian, Prof. Himendra tetap aktif menyuarakan semangat dan pemikirannya kepada rekan-rekan di Persib Bandung.
Â
Advertisement
Jadi Rektor
Prof. Himendra pun terpilih sebagai Rektor ke-9 Unpad pada 1998. Selama sembilan tahun kepemimpinannya sebagai rektor, telah banyak capaian yang diraih Unpad. Salah satunya adalah mengirim delegasi kesenian Unpad untuk tampil di sejumlah negara di Eropa.
Almarhum pun dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik di mata sivitas akademika, tenaga kependidikan, dan koleganya.
Usai penyampaian penghormatan terakhir, almarhum dimakamkan di komplek pemakaman Syekh Datuk Kahfi Gunung Djati Cirebon.
Kini, sang Playmaker Unpad ini telah tiada. Namun, dedikasi, keilmuan, sikap, dan pemikirannya tetap melekat kuat di sanubari warga Unpad.