Bingung Cari Disinfektan untuk Virus Corona Covid-19? Anda Bisa Membuatnya di Dapur

Desinfeksi atau dekontaminasi semakin marak dilakukan di saat pandemi global virus Corona Covid-19.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Mar 2020, 17:45 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 17:45 WIB
Penyemprotan Disinfektan Gerbong Kereta di Stasiun Pasar Senen
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan pada gerbong kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (15/3/2020). PT KAI Daop I Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan KA jarak jauh untuk antisipasi dan pencegahan penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kebersihan masih dianggap sebagai salah satu langkah tepat dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona Covid-19 di masyarakat. Selain rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, khususnya di luar rumah, desinfeksi atau dekontaminasi juga tidak salah untuk dilakukan. 

Disinfeksi merupakan proses dekontaminasi atau menghilangkan mikroorganisme secara kimia. Proses ini dilakukan terhadap benda-benda yang berpotensi sebagai medium penularan. Saat pandemi global virus Corona Covid-19 seperti saat ini, proses desinfeksi semakin marak, termasuk di Indonesia. 

Berbagai jenis desinfektan dijual di pasaran saat ini. Namun bagi Anda yang ingin membuatnya sendiri, caranya juga tidak terlalu sulit. Menurut panduan yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahan-bahan yang dibutuhkan bahkan bisa didapatkan di dapur rumah kita.

Dalam penjelasannya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari situs resmi BNPB, Profesor Arif Sumantri, Ketua Umum Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), mengatakan, cairan disinfektan atau antiseptik bisa dibuat dari bahan bersifat asam seperti cuka yang dicampur dengan bahan lain.  Menurut Arif, cuka yang memiliki PH rendah mampu membunuh mikroorganisme termasuk, virus.

Dalam prosedur yang paling sederhana, adalah dengan mencampurkan setengah gelas cuka dan setengah gelas air. Selanjutnya campuran air dan cuka tersebut kemudian ditambahkan dengan sekitar 12-24 tetes minyak esensial seperti seperti kayu manis, cengkeh, kayu putih, dan jeruk nipis.

Siapkan wadah bagi campuran tersebut lalu dikocok hingga tercampur merata. Setelah itu siapkan botol penyemprot yang sudah dibersihkan terlebih dulu. Jangan lupa untuk memberi label agar tidak tertukar dengan cairan lain. Dan jangan lupa, jauhkan cairan tersebut dari jangkauan anak-anak.

 

 

  

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Cara Penggunaan

Buat Sendiri Pembersih Kaca dari Bahan yang Ada di Dapur
Cara mudah membuat sendiri cairan pembersih kaca dari kulit jeruk dan cuka. (Foto: iStockphoto)

Dalam penggunaannya, semprotkan cairan antiseptik tersebut ke tempat-tempat yang rentan menjadi media penularan. Mulai dari gagang pintu, permukaan meja atau kursi, hingga paket kiriman yang baru Anda terima. Sebelumnya, jangan lupa bersihkan dulu debu-debu yang menempel di tempat itu. 

Karena menggunakan pelarut air, cairan ini juga tidak mudah menguap seperti campuran lain berbahan alkohol. Untuk itu setelah penyemprotan, jangan lupa mengeringkannya dengan lap jenis microfiber.

 

  


Tetap Berhati-Hati

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tim walung kadung di Surabaya semprotkan disinfektan di permukiman warga (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Arif kembali mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dalam melakukan proses desinfeksi. Sebab bahan-bahan yang digunakan berpotensi menimbulkan iritasi bagi manusia. Untuk itu, dia meminta agar perlindungan diri tetap diupayakan saat penyemprotan tengah dilakukan. 

Arif menambahkan bahwa pemakaian masker penting karena beberapa jenis disinfektan dapat menimbulkan gangguan pernafasan. Selain itu, Arif mengingatkan untuk menggunakan baju khusus untuk melindungi tubuh saat melakukan penyemprotan, terutama dalam skala yang besar. 

“Memulai dengan cuci tangan yang bersih. Yang kedua harus pakai sarung tangan karena desinfektan itu mempunyai zat yang bisa menimbulkan iritasi kulit atau juga menimbulkan bau, atau bisa juga menimbulkan sesuatu yang berkaitan pada tubuh kita,” ujar Arif sembari kembali mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga pola hidup bersih untuk menghindari penyebaran virus Corona Covid-19.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya