Liputan6.com, Las Vegas - International Champions Cup, salah satu turnamen pramusim bergengsi setiap tahunnya, kali ini tidak bakal digelar pada 2020. Batalnya ICC membuat duo Spanyol, Real Madrid dan Barcelona rugi besar.
Seperti dilansir Marca, penyebab batalnya ICC 2020 adalah pandemi corona covid-19. Turnamen pramusim ini biasanya digelar di Amerika Serikat, beberapa negara Asia, dan Eropa.
Tentunya, pembalatan ICC 2020 berdampak pada finansial klub. Real Madrid dan Barcelona disebut sama-sama merugi hingga 18 juta euro atau sekitar Rp 311 miliar.
Advertisement
Dalam ICC 2020, Real Madrid dan Barcelona dijadwalkan saling berhadapan. Duel El Clasico ini rencananya digelar di Las Vegas sebagai awal pembuka ICC 2020.
Angka 18 juta euro adalah uang yang diterima Real Madrid dan Barcelona dari ICC 2020. Tahun lalu, keduanya hanya mengantongi 12 juta euro.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Dampak Virus Corona
Panitia penyelenggara turnamen pramusim ICC 2020 memutuskan menunda ajang ini sebagai dampak pandemi COVID-19 pada Sabtu (11/4/2020). Hal tersebut diungkapkan dari Twitter resmi mereka.
"Kesehatan dan keselamatan pemain, staf, suporter, dan semua yang terlibat dalam turnamen kami selalu menjadi yang terpenting," tulis pernyataan Relevent Sports Group, panitia turnamen, Sabtu (11/4/2020).
"Kurangnya kejelasan terkait pembatasan jarak sosial dan tempat tinggal yang bakal dicabut dan kalender sepakbola internasional yang belum pasti, dengan potensi liga domestik Eropa serta turnamen UEFA dimainkan hingga Agustus, yang bermakna International Champions Cup musim panas ini tidak mungkin digelar," tambah mereka.
Advertisement
Berlanjut di 2021
Meskipun gagal menyelenggarakan turnamen pada 2020, Relevent Sports Group melalui sang CEO Daniel Sillman masih berharap ajang International Champions Cup bisa kembali dihelat untuk tahun 2021 mendatang.
"Kami berharap dapat membawa klub terbaik dan laga ikonik di dunia ini menuju Amerika Serikat dan Asia pada 2021," katanya.