Pelatih Persib Tanggapi Opsi Shopee Liga 1 2020 Tanpa Degradasi

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menyoroti rencana opsi penghapusan sistem degradasi kepada klub Shopee Liga 1 musim 2020.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 10 Jun 2020, 07:45 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 07:45 WIB
Persib Siap Beri Kejutan Saat Lawan Persija
Pelatih Persib Robert Rene Alberts saat memantau anak asuhnya berlatih di SUGBK, Jakarta, Selasa (9/7/2019). Persib siap memberi kejutan saat menghadapi Persija Jakarta pada pekan kedelapan Shopee Liga 1 2019. (Bola.com/Yoppy Renato Manalu)

Liputan6.com, Bandung Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menyoroti rencana opsi penghapusan sistem degradasi kepada klub Shopee Liga 1 musim 2020. Hal itu terkait motivasi klub baik yang berkompetisi di Liga 1 maupun Liga 2.

Seperti diketahui, PSSI menggulirkan wacana menghapus aturan degradasi jika Shopee Liga 1 2020 yang rencananya dilanjutkan September mendatang.

Meski demikian, untuk musim depan tetap ada dua tim yang promosi dari Liga 2 2020. Dua tim tersebut merupakan juara dan peringkat kedua Liga 2 2020. Artinya, akan ada 20 tim yang berlaga di Shopee Liga 1 musim depan dengan rincian 18 tim yang ada saat ini plus dua tim dari Liga 2.

Robert Alberts mengaku kurang setuju. Menurutnya, liga akan berjalan kompetitif dengan adanya sistem degradasi.

"Saya pikir degradasi merupakan hal yang sangat penting bagi klub agar berjuang untuk sesuatu, apakah itu berada di puncak atau menghindari jatuh ke dasar klasemen," kata Alberts, Selasa (9/6/2020).

Adapun terkait sistem degradasi, pelatih asal Belanda itu menilai akan membuat kompetisi sepak bola menjadi lebih bergairah. Sebab, masih ada Liga 2 yang berharap dapat berlaga di musim selanjutnya melalui sistem promosi.

"Ini juga penting untuk tim-tim yang berada di Liga 2. Harus ada sesuatu yang memacu mereka untuk berjuang ke Liga 1," ucapnya.

Tanding di Pulau Jawa

Robert Alberts
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts bertekad menghadirkan kemenangan di laga pertama Shopee Liga 1 2019. (Huyogo Simbolon)

Selain rencana menghilangkan sistem degradasi, operator kompetisi juga akan memusatkan pertandingan lanjutan Liga 1 di Pulau Jawa.

Menanggapi wacana tersebut, Robert juga kurang sependapat. Sebab, beberapa klub di luar Pulau Jawa kemungkinan akan terdampak kerugian paling signifikan.

"Bagaimanapun dilihat dari sudut pandang jika seluruh kompetisi dihelat hanya di Pulau Jawa, tentu itu tidak adil untuk sejumlah klub. Karena mereka harus pergi dari tempat mereka untuk waktu yang sangat panjang," katanya.

Meski begitu, ia tetap menyambut opsi menggelar laga di Jawa perlu direspons positif demi kebaikan bersama. Sebab, saat ini penyebaran Covid-19 tengah dikendalikan dan stadion masih belum bisa dibuka.

"Jika seluruh kompetisi harus dimainkan hanya di Pulau Jawa, saya pikir dengan melihat situasi dengan virus itu bisa menjadi awal yang baik sebab masih tidak diizinkan untuk menghadirkan penonton di stadion. Karena saat situasi sudah bisa dikendalikan lagi, mungkin kita bisa kembali sistem liga yang normal," ujar Robert.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya