5 Faktor yang Bisa Bikin MU Gagal Lolos ke Liga Champions

Bukan tak mungkin lagi-lagi Manchester United gagal lagi ke Liga Champions. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 15 Jul 2020, 14:10 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 14:10 WIB
Manchester United
Manchester United (MU) (Bola.com/Adreanus Titus)

Manchester - Manchester United (MU) membuang kesempatan emas merangsek ke posisi ketiga klasemen sementara Premier League. Momen menyesakkan itu terjadi ketika skuad besutan Ole Gunnar Solskjaer ditahan Southmpton 2-2 di Old Trafford, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. 

Hasil itu sangat pahit karena hingga menit ke-90 MU masih unggul 2-1. Soton unggul lebih dulu melalui gol Stuart Amstong, tapi kemudian dibalas Marcus Rashford dan Anthony Martial. 

Pada babak kedua MU lebih banyak tertekan, tapi masih mampu mempertahankan keunggulan. Petaka datang pada injury time, tepatnya pada menit ke-90+6. Michael Obafemi membuat fans Setan Merah tertegun setelah berhasil menjebol gawang David De Gea. 

MU akhirnya masih tertahan di peringkat kelima. Meski mengumpulkan nilai yang sama dengan Leicester City di peringkat keempat, United kalah selisih gol. Chelsea bertengger di peringkat ketiga, unggul empat atas Manchester United, tapi sudah memainkan satu laga lebih banyak. Pada Rabu (15/7/2020) dini hari WIB, The Blues mengalahkan Norwich City 1-0. 

Alhasil, tiga laga terakhir Premier League akan menjadi pertarungan sengit antara Chelsea, Leicester City, dan Manchester United, dalam memperebutkan dua tiket ke Liga Champions.  Dua tiket lainnya sudah menjadi milik Liverpool dan Manchester City yang berada di posisi pertama dan kedua. 

Posisi MU jelas paling lemah, karena berada di bawah kedua klub pesaingnya itu. Red Devils hanya bisa berusaha menyapu bersih kemenangan dan berharap lawan tergelincir. 

Namun, bukan tak mungkin lagi-lagi MUgagal lagi ke Liga Champions seperti musim ini. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, berikut lima di antaranya. 

1. Barisan Pertahanan

Manchester United Ditahan Southampton di Old Trafford
(AP Photo/Dave Thompson,Pool)

Lini serang Manchester United menunjukkan performa impresif, terutama sejak pergantian tahun. Trio Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood ganas di depan gawang lawan. Ketiganya masing-masing-masih sudah mencetak minimal 20 gol di semua kompetisi musim ini. 

Sektor tengah MU juga sudah menunjukkan perkembangan impresif sejak kedatangan Bruno Fernandes. Dengan ditopang oleh Paul Pogba dan Nemanja Matic, lini tengah MU menjadi lebih solid dan bertaji. 

Namun, sektor belakang menjadi salah satu titik kelemahan Setan Merah. Formasi Harry Maguire, Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof dan Luke Shaw terkadang bermain kurang tenang dan lambat, seperti yang terlihat saat menghadapi Southampton. 

Jika lini belakang MU tak segera berbenah, itu bisa menjadi bumerang pada tiga laga tersisa Setah Merah dan terancam berujung kegagalan lolos ke Liga Champions.  

2. Mental Pemain

Norwich City vs Manchester United
(AP/Catherine Ivill)

Tiga laga terakhir Premier League bakal menjadi bak laga final bagi Manchester United. MU akanh menghadapi Crystal Palace, West Ham United, dan Leicester City. 

Pertaruhan pada tiga laga pamungkas itu adalah menang atau gagal. Jika terus menang maka besar kemungkinan MU akan melaju, apalagi lawan terakhir yang dihadapi adalah rival langsung dalam perburuan tiket Liga Champions. 

Dalam momen-momen krusial seperti itu, skill dan kemampuan saja tak cukup. Para pemain Manchester United harus memiliki mental baja, bukan malah membuang poin berharga seperti saat melawan Southampton. 

Jika tak bisa menjaga mental tetap kuat dalam menghadapi tekanan pada tiga pertandingan terakhir, maka Paul Pogba dan kawan-kawan harus siap-siap berlaga di Liga Europa lagi.  

3. Performa Chelsea dan Leicester City

Chelsea - Frank Lampard dan Pemain Bintang Chelsea
Chelsea - Frank Lampard dan Pemain Bintang Chelsea (Bola.com/Adreanus Titus)

Dengan kompisi saat ini, nasib Manchester United dalam perburuan Liga Champions tidak hanya tergantung pada diri sendiri. Nasib MU tergantung pada kinerja Chelsea dan Leicester City. 

Jika Chelsea dan Leicester City bisa terus mendulang kemenangan pada laga-laga terakhir, MU mau tak mau hanya bisa pasrah lagi-lagi tak merasakan atmosfer Liga Champions.  

4. Kejutan dari Crystal Palace dan West Ham United

Manchester United Gagal Kalahkan Southampton
(AFP/Clive Brunskill/pool)

Hasil imbang kontra Southampton jadi pelajaran berharga bagi Manchester United. Di atas kertas, Southampon seharusnya menjadi lawan yang bisa dijinakkan Setan Merah. 

The Saint bercokol di luar 10 besar klasemen Premier League. Nyatanya, kengototan Soton membuat MU gugup dan tertekan, terutama pada babak kedua. 

Dua dari tiga lawan terakhir MU adalah tim yang secara matematika seharusnya bisa ditaklukkan. Crytal Palace menempati posisi ke-14, sedangkan West Ham penghuni peringkat ke-16. 

Namun, bukan tak mungkin kedua tim akan menampilkan kengototan ala Southampton dan berujung membuat MU kehilangan poin. Waspadalah Manchester United! 

5. Lini Tengah Buntu

Manchester United - Bruno Fernandes, Paul Pogba, Nemanja Matic
Manchester United - Bruno Fernandes, Paul Pogba, Nemanja Matic (Bola.com/Adreanus Titus)

Lini tengah Manchester United menjadi faktor penting kebangkitan tim sejak pergantian tahun. Kedatangan Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon berefek instan, ditunjang penampilan gemilang Nemanja Matic, hingga kembalinya Paul Pogba pasca-lockdown.  

Sektor tengah MU menjadi lebih solid, kreatif, dan menjadi alternatif datangnya gol. Namun, jika lini tengah sedang buntu, itu bakal menjadi alarm bahaya bagi MU. 

Contohnya pada laga Setan Merah saat diimbangi Southampton. Bruno Fernandes memang menciptakan satu assist, namun secara keseluruan ia tak mengesankan. Pogba juga sempat melakukan blunder yang berujung gol pertama Soton. 

Kedua pemain akhirnya diganti pada babak kedua. Ketika mereka sedang melempem dan buntu, MU otomatis terkena imbasnya. Bukan hanya dukungan serangan yang berkurang, pertahanan MU juga jadi lebih rapuh. Jika skenario terulang lagi, bukan tak mungkin MU gagal menyapu bersih kemenangan pada tiga pertandingan tersisa. 

Sumber: dari berbagai sumber  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya