Gelandang Bayern Munchen Hajar Neymar di Final Liga Champions, Gullit: Saya Suka Itu

Bayern Munchen akhirnya keluar sebagai juara Liga Champions 2019/2020 usai mengalahkan PSG di final, Senin dini hari WIB (24/8/2020).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 24 Agu 2020, 13:40 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 13:40 WIB
Gelandang PSG asal Argentina, Leandro Paredes terlibat keributan dengan pemain Bayern Munchen, Serge Gnabry usai pelanggaran yang menimpa Neymar pada final Liga Champions Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, pada Senin dini hari WIB (24/8/2020)
Gelandang PSG asal Argentina, Leandro Paredes terlibat keributan dengan pemain Bayern Munchen, Serge Gnabry usai pelanggaran yang menimpa Neymar pada final Liga Champions Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, pada Senin (24/8/2020). (Manu Fernandez / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Legenda hidup timnas Belanda Ruud Gullit, punya pendapat unik atas keberhasilan Bayern Munchen menjuarai Liga Champions musim ini. Menurutnya, keberhasilan mematikan gerakan Nyemar di babak final menjadi kunci kemenangan Die Rotten melawan Paris Saint Germain (PSG), dini hari tadi. 

Bayern Munchen berhasil menjuarai Liga Champions musim ini usai mengalahkan PSG 1-0 pada babak final yang berlangsung di Estadio Da Luz, Lisbon, Portugal, Senin dini hari WIB (24/8/2020).

Ini merupakan trofi si Kuping Besar keenam yang berhasil dibawa pulang oleh Bayern Munchen setelah tahun 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013. Trofi Liga Champions juga sekaligus melengkapi gelar treble winner Bayern Muchen usai merebut Bundesliga dan Piala DFB Pokal musim ini.

Kingsley Coman menjadi penentu kemenangan Bayern Munchen saat melawan PSG. Gol tunggal yang dicetaknya pada menit ke-59 membawa timnya unggul 1-0 hingga laga usai.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Pendapat Gullit

FOTO: Legenda Belanda Ruud Gullit Diincar Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Legenda sepak bola Belanda Ruud Gullit menghadiri konferensi pers di Sports Congress and Exhibition, Aspire Dome, Doha, Qatar, 13 November 2012. Gullit juga merupakan kapten De Oranje ketika memenangi Piala Eropa 1988. (Photo by KARIM JAAFAR/AL-WATAN DOHA/AFP)

Namun seperti dilansir Metro.co.uk, Gullit punya pandangan berbeda. Menurutnya, aksi Serge Gnabry sesaat sebelum tandukan Coman merobek jala PSG, justru kunci utama keberhasilan Bayern merebut gelar juara.

Eks pemain Arsenal itu sempat menjegal Neymar dan menendang kepalanya. Insiden ini sempat memicu ketegangan antarpemain dan wasit mengganjar Gnabry dengan kartu kuning.

Meski aksi ini banyak menuai kritik, peran Gnabry menurut Gullit sangat besar dalam meredam pergerakan PSG di babak kedua.

"Momen kunci pada pertandingan ini adalah ketika Gnabry memberi tendangan kecil kepada Neymar. Itu adalah momen kunci," kata Gullit kepada beIN Sports dilansir Metro.

"Saya senang dia melakukannya, karena itulah yang Anda butuhkan," kata Gullit lagi.

 

Intimidasi Penting

Kalahkan PSG, Bayern Munchen Angkat Trofi Liga Champions
Penyerang PSG, Neymar berusaha melewati tiga pemain Bayern Munchen pada pertandingan final Liga Champions di stadion Luz di Lisbon (23/8/2020). Munchen menang tipis atas PSG 1-0. (AP Photo/Manu Fernandez, Pool)

Menurut, Gullit yang semasa aktif sebagai pemain pernah merasakan dua gelar Eropa, agresi dan intimidasi merupakan bagian dari permainan. Karena itu, dia mendukung langkah yang dilakukan Gnabry kepada Neymar.

"Anda butuh sedikit agresi dan intimidasi. Dan dia menunjukkan aksi itu. Lalu tiba-tiba sesuatu terjadi di tim itu dan mereka mencetak gol," kata mantan pemain AC Milan itu.

 

Komentar Gnabry

Terpisah, Gnabry menyambut gembira keberhasilan Bayern Munchen merebut trofi Liga Champions musim ini. Dia senang, karena kerja keras yang mereka lakukan selama ini akhirnya terbayarkan saat bertemu PSG.

"Memenangkan trofi hari ini menjadi momen terbaik yang terjadi pada kami. Kami bekerja sangat keras dan pada akhirnya kami menjadi tim terbaik di Eropa," katanya kepada BT Sport.

"Ini final, Paris datang untuk menang dan kami juga. Tidak ada yang ingin menyerah dengan mudah, tapi kami mampu melalui itu,"ujarnya.

"Selama skor masih 0-0, peluang bagi kami selalu terbuka. Tentu mereka juga punya peluang. Sangat beruntung sekali mereka tidak mencetak gol dan kami yang melakukannya."

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya