Bek Fiorentina Tidak Bisa Bermain untuk Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20

Usia Kevin Diks Bakarbessy yang sudah 23 tahun membuatnya tidak bisa bermain untuk Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 23 Sep 2020, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 08:30 WIB
Kevin Diks
Kevin Diks ketika tampil bersama Feyenoord menghadapi FC Twente pada 13 Agustus 2017. (Olaf KRAAK / ANP / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia tidak bisa menggunakan jasa Kevin Diks Bakarbessy di Piala Dunia U-20 pada 2021. Sebab, bek Fiorentina itu terganjal masalah usia.

Kevin Diks adalah pemain Belanda keturunan Indonesia (Maluku). Dia memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya. Dengan demikian, dia berpeluang bermain untuk Timnas Indonesia.

"Mamaku berasal dari Indonesia. Nama belakangnya Bakarbessy. Opa dan oma saya dari Indonesia. Mereka pergi ke Belanda di usia lima atau enam tahun," kata Kevin Diks seperti dikutip laman PSSI.

PSSI tertarik dan kemudian menelusuri silsilah Kevin Diks, termasuk umurnya saat ini kepada agen sang pemain di Belanda. Hasilnya pemain kelahiran Apeldoorn, Belanda, 6 Oktober 1996 ini sudah berusia 23 tahun.

Sedangkan PSSI lebih mementingkan pemain di bawah umur 20 tahun agar bisa ditampilkan di Piala Dunia 2021 di Indonesia. ''Usia yang tidak mungkin kita masukkan ke dalam skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia 2021. Karena kita mencari pemain yang masih berumur 18 dan 19 tahun,'' kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi.

 

 

Saksikan Video Timnas Indonesia di Bawah Ini

Timnas Belanda

Kevin Diks
Kevin Diks merupakan satu di antara pemain keturunan Indonesia yang merasakan tampil di Liga Champions. Kevin membela Feyenoord ketika bersua Napoli pada laga Grup F Liga Champions 2017/2018. (AFP/Filippo Monteforte)

Tidak hanya itu, Kevin Diks ternyata pernah bermain untuk Timnas Belanda saat berumur 21 tahun. Pasal 5 Ayat 2 Statuta FIFA menyebutkan seorang pemain yang pernah membela sebuah negara di kompetisi resmi FIFA tidak berhak untuk membela asosiasi lain pada pertandingan internasional.

Dalam Statuta FIFA tentang status pemain yang berganti asosiasi disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan sehingga dia diperkenankan membela negara lain dalam pertandingan internasional.

Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi. Pemain tersebut tidak pernah bermain di pertandingan resmi Level A bersama asosiasi sebelumnya, termasuk sebagai pengganti. Apabila dia pernah bermain untuk negara lain, dia tidak berhak bermain lagi untuk asosiasi barunya.

''Ini yang pernah dialami Ezra Walian sehingga gagal melakoni pertandingan-pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2020. Ezra tidak bisa memperkuat Indonesia karena dia pernah bermain di timnas Belanda di level yunior pada kompetisi resmi UEFA,'' ucap Yunus Nusi.

 

 

Ezra Walian

Pemain Timnas Indonesia U-23, Ezra Walian, berpose seusai latihan. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)
Pemain Timnas Indonesia U-23, Ezra Walian, berpose seusai latihan di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (14/3). Latihan ini merupakan persiapan jelang Kualifikasi Piala AFC U-23. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Ezra Walian tercatat pernah membela timnas U-17 Belanda pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa U-17 2014. Berdasarkan data situs web Transfermarkt, pemain kelahiran 22 Oktober 1997 itu telah bermain dua kali.

Pada pertandingan versus San Marino, 19 Oktober 2013, Ezra tampil selama 40 menit. Dia mencetak 5 gol saat Belanda menang 12-0. Tiga hari berselang, Ezra dimainkan pada pertandingan versus Georgia. Dia bermain 54 menit, tapi tak mencetak gol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya