Christian Eriksen Frustrasi di Inter Milan

Eriksen kecewa jarang bermain di Inter Milan. Dia tak mau jadi spesiaslis cadangan.

oleh Thomas diperbarui 10 Okt 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 20:30 WIB
Christian Eriksen
Gelandang serang Inter Milan, Christian Eriksen. (AFP/Marco Bertorello)

Liputan6.com, Jakarta Gelandang serang Christian Eriksen mulai frustrasi di Inter Milan. Pria Denmark itu kesal karena lebih sering dicadangkan oleh pelatih Antonio Conte.

Eriksen direkrut Inter Milan pada Januari 2020 lalu dari Tottenham Hotspur. Namun Eriksen belum bisa mendapat kesempatan menjadi langganan di tim utama.

Mantan pemain Ajax Amsterdam itu main 28 kali hingga saat ini, akan tetapi Eriksen baru tiga kali tampil penuh 90 menit bersama La Beneamata di seluruh kompetisi.

Terakhir kali Eriksen dimainkan Conte pada akhir September 2020 saat dimasukkan sebagai pemain pengganti kala Inter Milan melawan Benevento di Serie A.

Situasi ini membuat gusar Eriksen. Dia mulai berani mengutarakan kekecewaannya kepada publik saat sedang dipanggil timnas Denmark di awal Oktober ini.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Komentar

Aksi Christian Eriksen Saat Debut Bersama Inter Milan
Gelandang Inter Milan, Christian Eriksen mendengarkan instruksi pelatih Antonio Conte selama pertandingan perempat final Coppa Italia di stadion San Siro, Milan, Rabu (29/1/2020). Kontrak berdurasi empat setengah tahun diberikan kepada pemain asal Denmark tersebut. (AFP Photo/Miguel Medina)

"Saya tidak ingin duduk di bangku cadangan [Inter] sepanjang musim. Saya harap ini bukan niat pelatih atau klub. Ini akan menjadi musim yang sibuk, banyak pertandingan dalam program ini, saya berharap untuk bermain," ujar Eriksen.

"Tidak pernah menyenangkan duduk di bangku cadangan dan seseorang cenderung kurang sabar seiring bertambahnya pengalamannya. Ada banyak ekspektasi pada saya, orang mengira saya akan melakukan perbedaan di setiap pertandingan, tetapi itu tidak terjadi."

Vidal

Eriksen kalah bersaing dengan pemain baru Arturo Vidal maupun Radja Nainggolan. Conte selama ini memang dikenal lebih suka memakai gelandang pengangkut air seperti Vidal dan Nainggolan ketimbang pemain pengatur serangan macam Eriksen.

"Itulah mengapa mereka memandang saya dengan mata berbeda. Saya mengalami pasang surut setelah lockdown. Saya memiliki awal yang baik bersama Inter setelah saya tiba dan sekarang saya hidup dalam situasi baru," tegas Eriksen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya