3 Alasan Mengapa Bruno Fernandes Lebih Pantas Jadi Kapten MU

Bruno Fernandes dengan cepat menjadi tokoh kunci di ruang ganti MU, dan pemimpin vokal di lapangan untuk tim.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 19 Okt 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 19:00 WIB
Gelandang MU Bruno Fernandes
Tendangan pemain MU Bruno Fernandes pada pertandingan melawan Newcastle United dan Manchester United di St.James 'Park di Newcastle, Inggris, Sabtu, 17 Oktober 2020. (Owen Humphreys / PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Penampilan Bruno Fernandes cukup bersinar di Liga Inggris sejak bergabung dengan Manchester United (MU) pada Januari tahun ini.

Kedatangan Bruno Fernandes ke Old Trafford memicu peningkatan performa MU. Salah satu kesuksesannya adalah lolosnya tim ke kualifikasi Liga Champions.

Playmaker asal Portugal itu belum merasakan kekalahan dalam 14 pertandingan liga pertamanya. Kekalahan pertamanya terjadi saat MU melawan Crystal Palace di pertandingan pembuka musim ini.

Pengaruhnya dan sikapnya yang berani membuat sebagian besar pendukung setia MU menuntutnya untuk dijadikan kapten. Fans menilai Fernandes layak menjadi pemimpin dengan berbagai alasan.

Panggilan ini juga dibantu dengan berkurangnya performa kapten klub saat ini Harry Maguire. Berikut ada beberapa fakto yang membuat Fernandes layak jadi kapten MU.

Simak Video Menarik Berikut Ini

Penyelamat MU

Brighton vs MU
Selebrasi Bruno Fernandes usai mencetak gol penentu kemenangan MU atas Brighton (AP)

Bruno Fernandes tiba di Old Trafford dalam keadaan yang mengerikan, dengan tim berjuang dengan cedera dan duduk di posisi 4 klasemen Liga Inggris. Klub telah melacak sang pemain sejak musim panas sebelumnya, tetapi menunggu hingga jendela transfer musim dingin untuk kepindahannya.

Fans sudah lama meminta seorang playmaker yang bisa mengurangi beban Paul Pogba, dan membantu MU kembali ke puncak. Sehingga saat klub mengumumkan kedatangannya, fans langsung jatuh hati padanya. Dan dia tidak mengecewakan.

Dia semakin membuat dirinya disayangi oleh para penggemar dengan menunjukkan keinginannya untuk membantu tim dengan melakukan debutnya untuk klub hanya setelah satu sesi latihan. Meskipun pertandingan berakhir imbang 0-0, Bruno mendapat sambutan hangat dari para pakar. Ole Gunnar Solskjaer tidak bisa berhenti memuji dampaknya, dan membandingkannya dengan legenda MU Paul Scholes.

Semangat

Gelandang Manchester United (MU), Bruno Fernandes
Gelandang Manchester United (MU), Bruno Fernandes usai mencetak ke gawang Everton di Goodison Park, Minggu (1/3/2020) (Foto: Doc Premier League)

Fernandes juga mematahkan tren pemain besar yang gagal di MU ketika ia mulai bangkit, dan membantu klub menjalani 18 pertandingan tak terkalahkan.

Dia membuktikan dirinya sebagai pemain pertandingan besar dengan penampilan berkualitas. Itu ditunjukkan ketika melawan Chelsea, Manchester City, dan Leicester.

Nilai Bruno Fernandes semakin melambung di Old Trafford setelah ia terlihat 'membungkam' Pep Guardiola dalam Derby Manchester pertamanya. Semangatnya untuk MU terlihat jelas bagi semua orang baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pemimpin

Bruno Fernandes dan Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dan Paul Pogba saat menghadapi Sevilla di semifinal Liga Europa 2019/20. (foto: AP Photo/Martin Meissner, Pool)

Bruno Fernandes dengan cepat menjadi tokoh kunci di ruang ganti MU, dan pemimpin vokal di lapangan untuk tim. Dia tidak takut untuk menghadapi oposisi atau pengkritiknya, dan selalu mengutarakan pikirannya. Baru-baru ini, dia membalas laporan yang menunjukkan bahwa dia telah kehilangan kepercayaan pada manajernya.

Fernandes telah menunjukkan pada banyak kesempatan bahwa dia memiliki kualitas kepemimpinan yang alami, dan bakat untuk menyamainya. Rekor hukumannya hanyalah bukti bahwa ia tidak hanya dapat menangani bobot jersey Manchester United, tetapi juga bobot ekstra ban kapten.

Fernandes ditandatangani untuk mengisi kekosongan playmaker. Tapi sekarang, terbukti bahwa dia juga bisa memainkan peran kapten MU, seperti Roy Keane atau Bryan Robson. Dia tidak membutuhkan ban kapten untuk menjadi pemimpin di lapangan, tetapi membuat perannya menjadi resmi hanya akan membantu tim dalam jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya