Hadapi Derby Manchester, Solskjaer Serahkan Nasibnya pada 14 Pemain MU

Debry Manchester akan mewarnai lanjutan laga Liga Inggris pada akhir pekan nanti. Tekanan berat dirasakan Solskjaer pada laga tersebut.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 11 Des 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2020, 13:00 WIB
Manchester United
Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tampak sedih selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Crystal Palace di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu, 19 September 2020. (Richard Heathcote / Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United atau MU akan berjumpa rival satu kota Manchester City pada lanjutan Liga Inggris, di Old Trafford, Minggu dinihari (13/12/2020). Situasi berbeda dirasakan kedua tim jelang Derby Manchester.

Tekanan berat dirasakan manajer Man Utd, Ole Gunnar Solskjaer, sebelum menghadapi pertandingan bergengsi tersebut. Kritikan diarahkan pada pelatih asal Norwegia terkait dengan taktik dan formasi.

Banyak pihak menyarankan agar Solskjaer melakukan perubahan dengan meniru cara legenda MU Sir Alex Ferguson. Para pendukung menginginkan pertimbangan itu agar menghasilkan hasil yang lebih konsisten.

"Jika kami turun di babak pertama, pesannya sederhana: Jangan panik. Hanya berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas. Jika kami masih turun - katakanlah, 1–2 - dengan 15 menit tersisa, saya siap untuk ambil lebih banyak resiko," kata Ferguson.

Bahkan pelayan paling setia Ferguson seperti Gary Neville dan Paul Scholes mengakui legenda United itu tidak terlalu memperumit masalah secara taktis. Dia adalah seorang master dalam motivasi, disiplin dan kepemimpinan daripada guru taktis ala Pep Guardiola.

Simak Video Menarik Berikut Ini

Dipercaya

Ole Gunnar Solskjaer
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer pada laga grup H Liga Champions antara Istanbul Basaksehir dan Manchester United di stadion Fatih Terim di Istanbul, Rabu, 4 November 2020. (Foto AP)

Jadi, mengingat situasi Paul Pogba saat ini dan performa buruk Anthony Martial dan David de Gea, Solskjaer harus bertahan dengan sejumlah pemain yang dia rasa bisa dia percayai.

Dean Henderson pasti harus memperhitungkan gol, di depan empat bek Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Harry Maguire dan Alex Telles. Melanjutkan untuk memainkan 5 bek akan memberikan kesan yang salah. Solskjaer harus memainkan 4-2-3-1.

Buang Pogba

Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Paul Pogba terlihat lesu setelah melanggar bek Arsenal Hector Bellerin yang menghasilkan tendangan penalti pada pekan ketujuh Liga Inggris di Old Trafford. Minggu (1/11/2020). (Paul Ellis / Pool via AP )

Dan, melawan City dan selama beberapa pertandingan berikutnya, Solskjaer pasti harus membuang Pogba, setelah komentar Mino Raiola dan meninggalkan orang-orang seperti Martial, Jesse Lingard, Daniel James dan Odion Ighalo.

Fred, Scott McTominay dan Donny van de Beek seharusnya dipercaya Solskjaer untuk mengisi lini tengah. Hal yang sama bisa dilakukan pada Marcus Rashford dan Mason Greenwood, serta Edinson Cavani jika fit.

Alasan Kegagalan

Bruno Fernandes dan Paul Pogba - Manchester United (MU)
Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes dan Paul Pogba saat menghadapi Sevilla di semifinal Liga Europa 2019/20. (foto: AP Photo/Martin Meissner, Pool)

Sebelumnya, strategi Solskjaer saat menghadapi klub Jerman dengan menggunakan sistem 5-3-2 mendapat kritikan. Banyak yang percaya kurangnya kecerdasan taktis dari pelatih asal Norwegia itu jadi alasan utama kegagalan.

Dalam pandangan mereka, strategi tersebut tidak akan berhasil dan harus diganti. Ini adalah tahap ketika nama Mauricio Pochettino biasanya dimasukkan ke dalam perdebatan.

Klasemen Liga Inggris

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya