Mantan Istri Tuding Pengacara Culik Maradona Sebelum Meninggal

Penyelidikan terhadap kematian Diego Maradona masih terus berlangsung hingga saat ini.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 04 Mar 2021, 12:30 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 12:30 WIB
Diego Maradona, Argentina, Piala Dunia 2018
Gaya legenda Argentina, Diego Maradona saat menonton La Albiceleste melawan Islandia pada grup D Piala Dunia 2018 di Spartak Stadium, Moskow (16/6/2018). Argentina hanya bermain imbang 1-1. (AFP/Juan Mabromata)

Liputan6.com, Jakarta Drama kematian legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, belum juga berakhir. Kali ini, giliran mantan istrinya, Claudia Villafane, yang membuat pengakuan mengejutkan di hadapan media. 

Villafane menikah dengan Maradona pada tahun 1989. Rumah tangga mereka tidak bertahan lama. Pada tahun 2003 mereka resmi bercerai. Meski sempat mengajukan gugatan hukum terkait masalah finansial, Villafane mengklaim bila hubungannya dengan si pemilik Gol Tangan Tuhan terjalin baik. 

Seperti dilansir dari Marca, belum lama ini, Villafane tampil dalam program berita di salah satu stasiun televisi di negaranya. Dalam acara itu, dia dipertemukan dengan Mauricio D'Alessandro, perwakilan mantan pengacara Maradona, Matias Morla. Oleh pihak keluarga, Moria dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kematian Maradona akibat penyakit jantung pada 25 November 2020.

"Dia ingin membuat saya seperti tokoh jahat seperti di film-film dan saya tidak seperti itu, dia [D'Alessandro] tahu itu," kata Villafane. "Dia membela orang yang telah menculik Diego (Maradona). Saya tidak tahan mendengar apa yang dikatakannya," beber Villafane menambahkan.  

"Saya memang pernah marah kepada (Maradona) dan menggugatnya, tapi setelah itu dia bertemu saya dan memeluk dan berdansa denganku, tapi tidak ada yang tahu itu," Villafane menambahkan. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Rekaman Percakapan

FOTO: Legenda Sepak Bola Argentina Diego Maradona Meninggal Dunia
Pemain sepak bola Napoli Diego Maradona (tengah) mencoba menghindari tekel pemain Bordeaux Jean Tigana (kanan) disaksikan Alain Roche pada pertandingan final UEFA di Bordeaux, Prancis, 23 November 1988. Sebelum meninggal, Maradona dilaporkan menjalani operasi otak. (AFP PHOTO AFP/AFP/sjw)

Villafane juga menegaskan kalau Morla dan tim medis yang menangani Maradona tengah dipertanyakan usai rekaman audio mencuat ke publik. Dalam rekaman tersebut terdengar kalau Maximiliano Pomargo yang bertugas sebagai asisten Maradona dan abang ipar Morla menyarankan agar El Diego tidak dibawa ke rumah sakit dan dijauhkan dari putrinya, Gianinna. 

"Jangan biarkan Giannina membawanya. Anda harus mengurus itu, kalau sampai dia jatuh ke tangan Gianinna, kita kehilangan dia," kata Pomargo dalam rekaman yang diterbitkan Infobae, Sabtu lalu.  "Banyak orang bergantung kepadaku. Ada banyak uang untuk semua orang," Pomargo menambahkan. 

 

Penyelidikan Berlanjut

Sejauh ini polisi tengah menyelidiki kematian Diego Maradona. Sejumlah orang telah diperiksa. Polisi juga menggeledah sejumlah tempat, termasuk klinik dokter pribadi Maradona untuk mengumpulkan bukti. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya