Liputan6.com, Jakarta- 12 klub raksasa Eropa bersatu membentuk kompetisi baru, European Super League atau Liga Super Eropa. Kompetisi ini menjadi tandingan Liga Champions dan telah membuat UEFA kebakaran jenggot.
European Super League resmi diumumkan pada 18 Maret 2021. Pesertanya sejauh ini ada 12 klub besar yakni AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Chelsea, Barcelona, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspur.
Presiden Real Madrid Florentino Perez didaulat menjadi Chairman European Super League. Dengan Andrea Agnelli (Juventus) dan Joel Glazer (MU) sebagai wakilnya.
Advertisement
Sehari setelah diumumkan, Perez akhirnya buka-bukaan soal European Super League dalam wawancaranya di acara El Chiringuito.
Perez mengakui kelahiran European Super League menjadi lebih cepat di tahun 2021 karena andil pandemi virus corona Covid-19. Keuangan klub-klub begitu terguncang pandemi.
Saksikan Video Menarik Ini
Komentar
"Banyak klub penting di Spanyol, Italia dan Inggris ingin mencari solusi untuk situasi keuangan yang sangat buruk. Satu-satunya cara adalah memainkan permainan yang lebih kompetitif. Dibanding memainkan Liga Champions, Liga Super membantu klub untuk memulihkan pendapatan yang hilang," terang Perez.
"Sepak bola kehilangan minat, hak TV menurun. Kami ingin membuat European Super League, pandemi telah memberi kami urgensi: sekarang kami semua hancur dalam sepak bola," tegas Perez.
Advertisement
Bakal Menguntungkan Semua Klub
Perez melihat hanya dengan European Super League, keuangan klub-klub besar Eropa akan terselamatkan. Kesehatan finansial klub besar akan sangat berpengaruh bagi keberlangsungan sepak bola.
"Hal yang menarik dalam sepak bola adalah bermain di antara klub-klub besar, nilai untuk televisi meningkat dan lebih banyak pendapatan dihasilkan. Bukan hanya orang kaya yang menginginkan Liga Super, kami melakukannya untuk menyelamatkan sepak bola karena ini berada pada saat kritis."
"Ini akan menjadi seperti piramida karena kami klub besar akan memiliki lebih banyak uang dan kami akan dapat menginvestasikannya dengan membeli pemain ... jika klub besar kehilangan uang mereka seperti yang terjadi, seluruh sistem sepak bola runtuh seperti halnya Liga Champions," tegas Perez.