Liputan6.com, Jakarta- Liga equestrian paling bergengsi di Indonesia, Equestrian Champions League kembali bergulir. Ajang ini sudah memasuki seri ketiga dan keempat yang akan dilangsungkan 18-19 September 2021. ECL akan digelar di APM Equestrian Center, Tangerang.
Pada seri ketiga dan keempat ini, ECL kembali akan mempertandingkan dua nomor unggulan, dressage dan show jumping. Di mana, kategorinya dibagi menjadi empat, yaitu U-14, U-18, U-21, dan Open yang terbagi lagi menjadi Gold, Platinum, dan Elite.
Baca Juga
Sebagai kompetisi berkuda papan atas, ECL diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka semua berambisi menyabet prestasi tertinggi demi membuktikan kemampuan dan gengsi sebagai rider terbaik.
Advertisement
Fakta ECL sebagai liga bergengsi dibuktikan dengan hadirnya sederet rider dan kuda-kuda top Tanah Air. Di nomor show jumping, nama-nama seperti Marco Wowiling bersama dengan kudanya GRANADINE, Akbar Kurniawan bersama dengan PRINCE ZIZOU, CECILIE dengan rider Ferry Sutoyo, CHARLIE bersama rider Rosad Natsirerta serta Andry Sutoyo yang menunggangi CON DINARO siap beraksi meraih podium utama.
Belum lagi dari nomor dressage. Akbar Prihanjaya dengan JANTO DE PUJEDO, Xian Onnodhia Nanhai Habibie bersama IDOLO DA SAUDADE, Asep Lesmana dengan APM LADY IN BLACK, juga Aleeya Herlambang bersama CLASSICO bakal ambil bagian di kompetisi ini.
Dipantau Pordasi
Bukan cuma rider dan kuda terbaik, berbagai stable pun berlomba menunjukkan eksistensinya. Di antaranya Stable Apm Equinara Horse Sport, Kurnia Stable, BEHC Bandung, Santosa Stable Semarang, dan Santa Monica Stable.
Sederet alasan tersebut membuat ECL jadi kompetisi yang paling layak diikuti dan dinantikan. Terlebih, prestasi di ECL bakal dipantau langsung oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi).
"Cukup signifikan peningkatannya di kelas U-14 dan kelas Elite di mana kelas ini mempertandingkan peserta-peserta yang berpotensi ke Asian Games 2022 di Hangzhou, China. Rencananya pordasi juga mau membuat sistem prakualifikasi," kata Sekretaris Jenderal Pordasi yang juga Co-founders Equestrian Champions League, Adinda Yuanita.
Advertisement
Tujuan
"Visi misi ECL untuk menstimulasi industri equestrian dinilai berhasil. Sekarang banyak horse owner bertekad untuk mencetak prestasi. Jadi, kita ada harapan menuju Asian Games dan kualifikasi Olimpiade 2024," lanjut dia.
ECL seri ketiga dan keempat memperebutkan poin dari dua seri sekaligus yang berarti pemenang akan mendulang poin ganda. Pun dengan seri final yang rencananya akan dihelat di JIEP Pulomas, November mendatang akan menggunakan sistem double point.
Partai Final akan menjadi pembuktian siapa yang akan menjadi kuda dan rider terbaik dari yang terbaik di 2021 ini.