Invasi Rusia, Elina Svitolina Sumbang Hadiah untuk Bantu Militer Ukraina

Elina Svitolina berniat menyumbangkan hadiah yang diterima dari turnamen WTA untuk militer Ukraina dan membantu upaya kemanusiaan menyusul invasi Rusia ke tanah kelahirannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 01 Mar 2022, 00:01 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2022, 00:01 WIB
FOTO: 7 Petenis Putri Unggulan yang Akan Memanaskan Australia Terbuka 2021
3. Elina Svitolina (Ukraina) - Wakil Ukraina ini menempati posisi kelima petenis putri dunia. Elina mengumpulkan 5260 poin. (Photo by David Gray / AFP)

Liputan6.com, Monterrey - Elina Svitolina berniat menyumbangkan hadiah yang diterima dari turnamen WTA untuk militer Ukraina dan membantu upaya kemanusiaan menyusul invasi Rusia ke tanah kelahirannya.

Petenis peringkat 15 dunia itu merasa hal ini menjadi satu-satunya hal yang dia bisa lakukan. "Sampai saat terakhir kami tidak percaya perang ini akan benar-benar terjadi. Semua orang ketakutan, semua orang patah hati," kata Svitolina.

"Keluarga saya ada di sana. Banyak teman saya yang tidak meninggalkan negara ada di sana. Mereka berjuang untuk hidup mereka. Beberapa dari mereka berjuang untuk negara. Dibutuhkan banyak keberanian melakukannya demi membela negara kami."

"Hal paling menyakitkan dari peristiwa ini adalah saya merasa benar-benar tidak berguna. Pasahal saya ingin membantu mereka. Saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Beberapa teman saya hidup tanpa listrik, tanpa air, tanpa makanan. Mereka benar-bener berjuang," jelasnya.

Svitolina, yang berlaga di Monterrey pekan ini sebelum mengikuti Indian Wells dan Miami Open di Amerika Serikat, mengaku merasa sulit secara mental. Tapi, dia menyatakan apa yang dialami kompatriotnya di Ukraina lebih buruk.

"Jadi saya memutuskan hadiah uang dari turnamen di Meksiko dan di Amerika Serikat akan saya berikan kepada Angkatan Darat Ukraina dan untuk kebutuhan kemanusiaan," kata Svitolina.

"Dengan ini saya dapat membantu negara saya. Saya pikir ini adalah hal tepat untuk dilakukan," tambahnya.

Ribuan Korban Sipil

Bangunan Pemukiman Warga Kota Kyiv Hancur Dihantam Invasi Rusia
Seorang pria membersihkan puing-puing setelah peluru militer Rusia menghantam di sebuah bangunan tempat tinggal di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina, Kiev (25/2/2022). Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat (24/2). (AFP/Daniel Leal)

Kementerian Kesehatan Ukraina, Minggu (27/2/2022), mengatakan sebanyak 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, meninggal dunia sejak awal invasi Rusia. Disebutkan pula bahwa 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka.

Rusia menyebut aksi di Ukraina sebagai "operasi khusus" dan tidak dirancang untuk menduduki wilayah, tetapi demi menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggap sebagai nasionalis berbahaya.

Reaksi Olahraga

FOTO: Kota di Ukraina Timur Luluh Lantak Pasca Invasi Militer Rusia
Asap hitam mengepul dari bandara militer di Chuguyev, dekat Kharkiv, 24 Februari 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina. (Aris Messinis/AFP)

Dunia olahraga berekasi keras terhadap aksi Rusia, yang kini dilarang menggunakan nama negara dan bendera di berbagai disiplin. Federasi Tenis Internasional juga sudah membatalkan semua turnamen tenis di Rusia dan Belarus tanpa batas waktu tertentu.

Infografis

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya