Liputan6.com, Monterrey - Elina Svitolina berniat menyumbangkan hadiah yang diterima dari turnamen WTA untuk militer Ukraina dan membantu upaya kemanusiaan menyusul invasi Rusia ke tanah kelahirannya.
Petenis peringkat 15 dunia itu merasa hal ini menjadi satu-satunya hal yang dia bisa lakukan. "Sampai saat terakhir kami tidak percaya perang ini akan benar-benar terjadi. Semua orang ketakutan, semua orang patah hati," kata Svitolina.
Baca Juga
"Keluarga saya ada di sana. Banyak teman saya yang tidak meninggalkan negara ada di sana. Mereka berjuang untuk hidup mereka. Beberapa dari mereka berjuang untuk negara. Dibutuhkan banyak keberanian melakukannya demi membela negara kami."
Advertisement
"Hal paling menyakitkan dari peristiwa ini adalah saya merasa benar-benar tidak berguna. Pasahal saya ingin membantu mereka. Saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Beberapa teman saya hidup tanpa listrik, tanpa air, tanpa makanan. Mereka benar-bener berjuang," jelasnya.
Svitolina, yang berlaga di Monterrey pekan ini sebelum mengikuti Indian Wells dan Miami Open di Amerika Serikat, mengaku merasa sulit secara mental. Tapi, dia menyatakan apa yang dialami kompatriotnya di Ukraina lebih buruk.
"Jadi saya memutuskan hadiah uang dari turnamen di Meksiko dan di Amerika Serikat akan saya berikan kepada Angkatan Darat Ukraina dan untuk kebutuhan kemanusiaan," kata Svitolina.
"Dengan ini saya dapat membantu negara saya. Saya pikir ini adalah hal tepat untuk dilakukan," tambahnya.
Ribuan Korban Sipil
Kementerian Kesehatan Ukraina, Minggu (27/2/2022), mengatakan sebanyak 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, meninggal dunia sejak awal invasi Rusia. Disebutkan pula bahwa 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka.
Rusia menyebut aksi di Ukraina sebagai "operasi khusus" dan tidak dirancang untuk menduduki wilayah, tetapi demi menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggap sebagai nasionalis berbahaya.
Advertisement
Reaksi Olahraga
Dunia olahraga berekasi keras terhadap aksi Rusia, yang kini dilarang menggunakan nama negara dan bendera di berbagai disiplin. Federasi Tenis Internasional juga sudah membatalkan semua turnamen tenis di Rusia dan Belarus tanpa batas waktu tertentu.
Infografis
Advertisement