Ancaman Boikot, NPC Larang Atlet Rusia dan Belarusia Ikut Paralimpiade Beijing

Komite Paralimpiade Internasional (IPC) meralat keputusan dengan melarang atlet Rusia dan Belarusia tampil di Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Revisi dilakukan setelah ancaman boikot negara lain menyusul invasi ke Ukraina.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Mar 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2022, 18:00 WIB
Andrew Parsons, Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC)
Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons melarang partisipasi atlet Rusia dan Belarusia pada Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022. (Philip FONG / AFP)

Liputan6.com, Beijing - Komite Paralimpiade Internasional (IPC) meralat keputusan dengan melarang atlet Rusia dan Belarusia tampil di Paralimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Revisi dilakukan setelah ancaman boikot negara lain.

IPC sehari sebelumnya memberi lampu hijau kepada atlet Rusia dan Belarusia untuk berpartisipasi dalam Paralimpiade pada 4-13 Maret. Namun, mereka dilarang menggunakan bendera dan mengibarkan bendera.

Organisasi tersebut beralasan atleh bukanlah agresor dan tidak ada kaitannya dengan situasi konflik Rusia dan Ukraina.

Namun, keputusan tersebut menuai kecaman. Komite Paralimpiade Nasional (NPC) pun mengancam memboikot Paralimpiade Musim Dingin.

"Mereka menyatakan ada konsekuensi serius untuk pelaksanaan Paralimpiade Musim Dingin jika kami tidak mempertimbangkan sikap," kata Presiden IPC Andrew Parsons.

"Beberapa NPC telah dihubungi oleh pemerintah, tim, dan atlet masing-masing yang mengancam tidak akan berpartisipasi."

 

Atlet Dikorbankan

Rusia Bombardir Kota Terbesar Kedua di Ukraina
Sebuah mobil rusak di luar balai kota Kharkiv yang hancur akibat penembakan pasukan Rusia pada 1 Maret 2022. Alun-alun pusat kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, dibombardir oleh pasukan Rusia -- menghantam gedung pemerintahan lokal -- kata gubernur Oleg Sinegubov. (Sergey BOBOK / AFP)

Parsons menyebut keputusan mengorbankan atlet Rusia dan Belarus adalah dampak atas tindakan pemerintah kedua negara.

"Kesejahteraan atlet akan selalu menjadi prioritas kami. Jika atlet Rusia dan Belarus tetap tinggal di Beijing, negara-negara kemungkinan mundur dan Paralimpiade tidak mungkin terjadi," ujarnya.

 

Tinggalkan Beijing

Para pengunjuk rasa di seluruh dunia berkumpul untuk mendukung Ukraina
Seorang demonstran Pro-Ukraina memegang poster saat demonstrasi di luar Downing Street, di London, Kamis (24/2/2022). Demonstran turun ke jalan di London, Tokyo, Paris dan banyak kota lain untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina. (AP Photo/Alberto Pezzali)

Komite Paralimpiade Ukraina menyambut baik keputusan IPC dan berterima kasih kepada komunitas olahraga yang telah memberikan dukungan kepada mereka.

“Keputusan yang adil untuk melawan negara yang memulai perang ini,” kata Presiden NPC Ukraina Valeriy Sushkevych.

Kontingen Rusia (71 orang) dan Belarusia (12 orang) saat ini telah berada di Beijing. Mereka bakal meninggalkan Tiongkok secepat mungkin.

"Kkami juga ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan mereka. Saya telah menerima begitu banyak pesan dalam beberapa hari terakhir. Saatnya untuk menghentikan perang yang mengerikan ini," kata Sushkevych.

Infografis

Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Reaksi Global terhadap Serbuan Rusia ke Ukraina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya