Update Covid-19 Kamis 2 Juni 2022: Kasus Positif Bertambah 304 dan Sembuh 334

Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Kamis, 2 Juni 2022, bertambah 304 sehingga akumulasinya menjadi 6.055.645 di Indonesia. Sementara kasus sembuh bertambah 334 dan akumulasinya menjadi 5.895.940.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 02 Jun 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 20:30 WIB
FOTO: Stasiun Pasar Senen Sediakan Tes PCR Untuk Calon Penumpang KA Jarak Jauh
Calon penumpang menjalani tes swab PCR di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (24/12/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan layanan tes PCR seharga Rp 195.000 di sejumlah stasiun selama periode Natal dan Tahun Baru mulai 23 Desember 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Penambahan kasus baru dalam laporan harian sebaran Covid-19 per Kamis, 2 Juni 2022, tercatat 304. Dengan demikian, akumulasi kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 6.055.645.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 334 sehingga akumulasinya menjadi 5.895.940. Untuk kasus meninggal bertambah enam orang sehingga akumulasinya menjadi 156.600.

Sedangkan kasus aktif menurun sebanyak 36 sehingga akumulasinya menjadi 3.105. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 59.523 dan suspek sebanyak 2.333.

Laporan juga menunjukkan rincian lima provinsi penyumbang kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

DKI Jakarta hari ini melaporkan 158 kasus baru dan 157 orang sembuh. Jawa Barat 32 kasus positif baru dan 71 orang telah sembuh.

Sementara Banten dengan 31 kasus baru dan 6 sembuh dari Covid-19. Jawa Timur konfirmasi 29 kasus baru dan 23 orang sembuh. Sedangkan Bali 11 kasus baru dan 24 pasien telah dinyatakan sembuh.

Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus Covid-19 baru yang terlalu signifikan. Bahkan ada 14 provinsi yang nihil penambahan kasus.

Provinsi itu antara lain Aceh, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Laporan 1 Juni 2022

FOTO: Sosialisasi Protokol Kesehatan dan Swab Keliling
Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga saat Swab Seru Keliling di Masjid Jami Assuhaimiah, Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Program ini diharapkan dapat memutus penularan COVID-19 dari pasien tanpa gejala. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada Rabu 1 Juni 2022, penambahan kasus positif tercatat sebanyak 368 sehingga akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.055.341. Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 183 sehingga menjadi 5.895.606.

Kasus meninggal juga terus mnaik walaupun tidak terlalu tinggi seperti awal pandemi. Kasus meninggal tercatat ada tiga kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.594.

Sedangkan kasus aktif bertambah 182, dari biasanya selalu turun. Penambahan kasus aktif membuat totalnya menjadi 3.141.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 57.579 dan suspek sebanyak 2.445. Laporan dalam bentuk tabel juga menunjukkan rincian penambahan kasus terbanyak di lima provinsi.

Kelima provinsi itu di antaranya DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. DKI Jakarta melaporkan 164 kasus baru dan 79 orang sembuh.

DI Yogyakarta 43 kasus positif baru tanpa penambahan kasus sembuh. Sementara Jawa Barat 42 kasus baru dan 34 pasien telah sembuh.

Banten dengan 30 kasus baru dan 20 sembuh dari Covid-19. Sedangkan Jawa Timur 27 kasus baru dan 22 sembuh. Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang signifikan. Bahkan pada 1 Juni 2022, ada 11 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.

Provinsi itu adalah Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Riau.

 


Capaian Vaksinasi

FOTO: Antusiasme Warga Ikuti Vaksinasi Booster COVID-19 untuk Mudik Lebaran
Seorang anak menerima vaksin booster COVID-19 di Taman Pemuda Pratama, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/4/2022). Bagi warga yang belum vaksin atau vaksin baru sekali tetap harus tes PCR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain perkembangan kasus Corona, data harian sebaran Covid-19 per 1 Juni 2022 juga melaporkan capaian vaksinasi. Dalam data tersebut terlihat penambahan terjadi pada tiga dosis yakni dosis pertama, kedua, serta ketiga alias booster.

Vaksinasi dosis pertama bertambah 60.417 sehingga akumulasinya menjadi 200.327.825. Sementara vaksinasi primer dosis kedua bertambah 86.435 sehingga akumulasinya menjadi 167.507.245.

Untuk vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat alias booster bertambah 261.972. Dengan demikian sehingga akumulasinya menjadi 45.934.944.

Total penambahan capaian vaksinasi kemarin adalah 408.824 sehingga akumulasinya menjadi 413.770.014.Sedangkan target sasaran vaksinasi adalah 208.265.720. Dengan demikian, capaian vaksinasi sudah jauh melampaui target tersebut.

 


Tak Ada Tambahan

FOTO: Layanan Vaksinasi COVID-19 Puskesmas Kecamatan Matraman
Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Matraman melakukan skrining saat vaksinasi COVID-19 di SD Negeri 25 Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/3/2022). Vaksin yang digunakan adalah vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama, kedua dan ketiga (booster). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Hari ini, 2 Juni 2022, data Satuan Tugas Covid-19 tidak menunjukkan penambahan capaian vaksinasi. Dengan demikian, totalnya sama dengan hari kemarin.

Kasus Covid-19 yang masih meningkat ditambah munculnya varian Omicron menandakan bahwa virus ini akan berada di tengah masyarakat dalam waktu lama. Karena itu, para peneliti memperkirakan di tahun mendatang berbagai dosis vaksinasi kemungkinan akan tetap diperlukan untuk menguatkan komunitas global terhadap dampak negatif virus.

Kasus Covid-19 di Indonesia memang sudah terlihat menurun. Namun, Indonesia tetap harus waspada karena kasus bisa kembali naik kapan saja. Di sisi lain, masih ada ancaman virus lain yakni virus Hendra yang disebut lebih mematikan.

“Fatality rate atau tingkat kematiannya lebih tinggi. Jika COVID-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata epidemiolog Universitas Airlangga Laura Navika Yamani, SSi. MSi. PhD seperti dikutip dari laman resmi UNAIR.

Meski mematikan, virus bernama ilmiah Hendra henipavirus ini umumnya masih jarang ditemukan pada manusia. Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013 dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini.

Laura menjelaskan, virus Hendra ditemukan tahun 1994 pada wabah penyakit di kawasan Hendra, Brisbane, Australia. Virus yang bersumber dari kelelawar ini dapat menyerang sistem pernapasan dan neurologi pada hewan dan manusia.

Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 3 Vaksin dalam Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya