Chelsea vs RB Salzburg: Trevoh Chalobah Ingin Ambil Hati Graham Potter

Trevoh Chalobah siap berjuang lagi untuk mendapatkan posisi seperti di Chelsea musim lalu. Kesempatannya datang saat The Blues hadapi RB Salzburg di Liga Champions.

oleh Defri Saefullah diperbarui 13 Sep 2022, 15:54 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2022, 15:53 WIB
Foto: 6 Pemain di Klub Big Six Liga Inggris dengan Upah Minim, Scott McTominay Terendah di Manchester United
Trevoh Chalobah sering dipinjamkan Chelsea pada musim-musim sebelumnya. Namun, ia mendapatkan kesempatan bermain reguler di bawah asuhan Thomas Tuchel pada musim lalu. Chlobah tercatat mampu membuat 31 penampilan dengan mencetak 4 gol dan 1 assist di semua kompetisi. Menurut 90Min, pria 23 tahun tersebut mendapat bayaran sebesar 12.000 paun per pekan atau sekitar 216 ribu rupiah per pekan. Kontraknya di Stamford Bridge tercatat hingga tahun 2026. (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, London- Trevoh Chalobah menjadi bek yang terlupakan di Chelsea di tengah berdatangannya pemain baru. Musim ini, dia baru main sekali di era Thomas Tuchel.

Kehadiran Graham Potter sebagai pengganti Tuchel mencuatkan harapannya menjadi starter. Padahal, dia mendapatkan tantangan berat dari Wesley Fofana, Kalidou Koulibaly dan Marc Cucurella.

Pemain jebolan akademi Chelsea ini sebenarnya bisa saja pergi di bursa tranfer musim panas. Namun dia memilih bertahan di Chelsea dan memperjuangkan posisinya.

Kehadiran bek baru tak menciutkan semangatnya untuk mendapatkan posisi lagi.

"Kami inginkan kedalaman dalam tim dan pemain terbaik untuk klub ini. Itulah yang sudah Chelsea lakukan," kata Chalobah seperti idkutip Football London.

Chalobah akan mencoba intip peluang main saat Chelsea menjamu RB Salzburg di matchday kedua Liga Champions, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB.

 

 

Puji Koulibaly

Gol Tunggal Christian Pulisic Antar Chelsea Menang Dramatis Atas West Ham
Bek Chelsea, Trevoh Chalobah berebut bola dengan pemain West Ham, Arthur Masuaku selama pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge di London, Minggu (24/4/2022). Chelsea memenangkan pertandingan atas West Ham 1-0. (AP Photo/Alastair Grant)

 

Alih-alih merasa tersaingi, Chalobah memuji Koulibaly yang didatangkan Chelsea dari Napoli. Dia diboyong dengan transfer 30 juta pounds.

"Dia pemain di posisi saya yang selalu saya perhatikan. Saya sering melihat dia dan aksi Thiago Silva dalam video kompilasi saat saya masih muda," katanya.

"Dia pemain besar. Kakak saya, Nathaniel, pernah main dengan dia saat dipinjamkan ke Napoli. Jadi ini tambahan kekuatan bagus untuk tim."

 

Terbiasa

Liga Inggris Chelsea Vs Leicester City
Bek Chelsea, Trevoh Chalobah menyundul bola melewati penyerang Leicester City Kelechi Iheanacho pada laga tunda pekan ke-27 Liga Inggris 2021-2022 di Stadion Stamford Bridge, Jumat (20/5/2022) dini hari WIB. Chelsea harus puas bermain imbang 1-1 ketika menjamu Leicester City. (AP Photo/Frank Augstein)

 

Chalobah tentu tak akan mudah mendapatkan tempat di posisi utama. Dia masih harus membuktikan diri depan Potter.

"Saya selalu merasa saat peluang itu datang, mereka (peluang) itu benar-benar datang. Saya selalu sabar karena main di klub seperti ini tak mudah," ujarnya.

"Itu hal terbaik untuk seluruh pemain dan saya. Berlatih dengan pemain terbaik setiap hari. Saya tak akan pedulikan suara dari luar."

 

Salah Besar

Foto: Daftar 5 Pelatih dengan Nilai Transfer Termahal Sepanjang Sejarah, termasuk Graham Potter yang Baru Direkrut Chelsea
Graham Potter. Pelatih asal Inggris berusia 47 tahun ini baru saja didatangkan Chelsea dari Brighton and Hove Albion saat musim 2022/2023 telah berjalan. Ia menggantikan posisi Thomas Tuchel yag performanya menurun drastis di awal usim 2022/2023 dengan dua kali kalah di Liga Inggris serta takluk dari Dinamo Zagreb di matchday pertama fase grup Liga Champions. Chelsea harus mengeluarkan biaya 18,4 juta euro atau setara Rp277 miliar untuk mengikatnya dengan durasi kontrak 5 tahun dan menempati posisi kedua sebagai pelatih termahal sepanjang sejarah. (AFP/Glyn Kirk)

Legenda Manchester United (MU) Paul McGrath menyebut keputusan Chelsea menunjuk Graham Potter sebagai pengganti Thomas Tuchel salah besar.

Eks pemain berusia 62 tahun itu menganggap The Blues seharusnya mendatangkan Zinedine Zidane atau Mauricio Pochettino ke Stamford Bridge.

 Seperti diketahui, Tuchel baru saja kehilangan pekerjaannya di Chelsea pada Rabu (7/9/2022). Manajer asal Jerman didepak dari kursi kepelatihan menyusul hasil buruk yang diraih timnya di awal musim ini.

Chelsea hanya mampu bertengger di peringkat enam klasemen sementara Liga Inggris. Cesar Azpilicueta dan kawan-kawan juga takluk 0–1 dari Dinamo Zagreb dalam matchday perdana Grup E Liga Champions 2022/2023 yang berlangsung pada Selasa (6/9/2022).

Mantan juru taktik Real Madrid Zinedine Zidane sempat dikaitkan dengan jabatan pelatih Chelsea usai Thomas Tuchel lengser.

Mauricio Pochettino yang sukses mengantar PSG meraih gelar juara Ligue 1 musim lalu pun digadang-gadang cocok menggantikan posisi eks pelatih Borussia Dortmund di Stamford Bridge.

Akan tetapi, Chelsea secara mengejutkan justru mengangkat Potter sebagai suksesor. Manajer asal Inggris diboyong melalui kontrak berdurasi lima tahun dan kompensasi senilai 20 juta poundsterling (Rp347 miliar) yang dibayarkan ke Brighton.

Pelatih Bagus

Sekadar informasi, Zidane dan Pochettino saat ini sedang menganggur. Status mereka sebagai agen bebas harusnya membuat Chelsea tak perlu merogoh kocek untuk membayar kompensasi. Namun, sang raksasa Liga Inggris lebih memilih membajak Potter dari Brighton. Hal itu dicap tidak masuk akal oleh McGrath.

“Ketika Anda adalah Chelsea dan Anda membutuhkan seorang manajer, sebagai klub yang menjadi kampiun Eropa (Liga Champions) tahun lalu dan juara Piala Dunia Antarklub, Anda harusnya mendapatkan yang terbaik,” tulis McGrath dalam Sunday World.

“Saat ini, manajer terbaik yang tersedia adalah Zinedine Zidane atau Mauricio Pochettino. Alih-alih mengejar mereka yang berstatus sebagai free agent, Chelsea justru membayar total 22 juta poundsterling untuk memutus kontrak Potter dan staf pelatihnya di Brighton. Itu tidak masuk akal buat saya,” sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya