Liputan6.com, Jakarta - Presiden FIFA Gianni Infantino mengirim belasungkawa kepada korban menyusul tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Dia menegaskan sepak bola dunia berkabung atas insiden itu.
"Dunia sepak bola terguncang mendengar insiden tragis dari Indonesia usai laga Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," kata Infantino.
Baca Juga
"Ini adalah hari kelam bagi semua yang terlibat di sepak bola dan tragedi besar. Saya ucapkan duka cita mendalam kepada keluarga dan teman dari korban yang kehilangan nyawanya di insiden tersebut."
Advertisement
"Bersama-sama, FIFA dan komunitas sepak bola dunia, mengirim doa kepada korban jiwa, mereka yang terluka, serta masyarakat Indonesia, Federasi Sepak Bola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa sulit ini."
Jumlah korban jiwa tragedi Arema terus bertambah. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Budi Santosa mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat peristiwa di Stadion Kanjuruhan kini menjadi 174 jiwa pada Minggu per pukul 10.30 WIB.
"Sementara itu, korban yang mengalami luka berat ada 11 jiwa dan luka ringan yaitu 298 jiwa," ujarnya.
 Budi mengatakan, data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai assesment Tim Dinkes Provinsi Jatim. "Salain itu, ada delapan unit kendaraan polisi yang rusak berat akibat insiden itu. Dan fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang rusak berat," ucapnya.
Budi menjelaskan, ada delapan rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk korban peristiwa Stadion Kanjuruhan Malang.
"RSUD Kanjuruhan, RS. Wafa Husada, RSB. Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima, dan RSU Wajak Husada," ujarnya.
Instruksi Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Jokowi pun memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola di Tanah Air.
"Saya telah memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur penyelenggaraannya," ujar Jokowi dalam konferensi pers daring, Minggu (2/10/2022).
Lebih lanjut, Kepala Negara juga memerintahkan secara khusus kepada Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas tragedi maut ini. Di saat yang sama, Jokowi meminta agar Liga 1 dihentikan sementara.
"Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata Jokowi.
Presiden sangat menyesalkan terjadinya tragedi Arema yang menewaskan 129 orang dan seratus lebih lainnya luka-luka. DIa berharap agar tragedi ini menjadi yang terakhir dalam sepak bola di Indonesia.
"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus terus kita jaga bersama,"Â ucap Jokowi menandaskan.
Advertisement
Investigasi Polri
Polri akan mendalami setiap unsur penyebab terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Termasuk juga soal penggunaan gas air mata dalam upaya pengendalian massa suporter Arema yang turun ke lapangan dari tribun penonton.
"Sekali lagi saya minta rekan media untuk sabar, karena Pak Kapolri dan Pak Menpora hari ini melakukan rapat dulu bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jatim, tentunya sesuai arahan Presiden berikan kesempatan kepada penyidik untuk bekerja, nanti hasilnya disampaikan," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).
Menurut Dedi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah bersiap bertolak ke Malang, Jawa Timur. Berdasarkan informasi, keberangkatan pejabat tinggi Polri dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB melalui VIP Bandara Soekarno Hatta.
"Dievaluasi dulu secara menyeluruh, kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan, secara menyeluruh agar komprehensif dan nanti hasil secara menyeluruh akan disampaikan," kata Dedi.