Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum kelompok suporter Persib Bandung (Viking) Heru Joko mengapresiasi usaha pemerintah lewat Erick Thohir yang mampu menyelamatkan sepak bola Indonesia dari ancaman sanksi FIFA.
Heru menyebut jaringan yang dimiliki Erick Thohir di sepak bola dunia telah mendorong reformasi sepak bola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan lebih dari seratus suporter meninggal.
Baca Juga
"Terima kasih kepada pemerintah lewat Pak Erick Thohir yang telah melobi FIFA, sehingga sepak bola Indonesia bisa selamat dari ancaman sanksi FIFA. Kesempatan ini mesti kita manfaatkan sebaik mungkin untuk memperbaiki sepak bola Indonesia di masa depan," ujar Heru.
Advertisement
Heru menambahkan, lobi Erick Thohir tidak hanya menyelamatkan Indonesia dari sanksi. Melainkan memperbaiki secara fundamental sepak bola nasional.
Sebab, FIFA akan ikut langsung dalam edukasi dan perbaikan sistem terkait penyelenggaraan pertandingan. "Apa yang dilakukan Erick itu keren. Kita harus ikuti petunjuk dari FIFA itu," ujar Heru.
Erick Thohir yang mewakili pemerintah Indonesia berhasil mengajak FIFA terjun langsung menata sepak bola Indonesia. Presiden FIFA Gianni Infantino bahkan akan berkunjung ke Indonesia untuk mengawal proses tersebut.
Salah satu misi FIFA adalah memberikan edukasi terhadap seluruh stakeholder sepak bola nasional untuk menata sistem kompetisi yang aman dan profesional. Tak hanya itu, FIFA juga menggariskan aturan soal jam pertandingan sepak bola yang tidak boleh terlalu malam. Hal inilah yang ditengarai menjadi salah satu penyebab tragedi Kanjuruhan Malang.
Bukan Sekedar Sepak Bola
Heru menilai Erick Thohir mengerti langkah detil untuk menciptakan sistem kompetisi yang sehat. Selain berpengalaman di dunia profesional, jaringan Erick Thohir di sepak bola dunia dinilai punya peran penting.
“Erick berpengalaman dengan klub dunia dan alhamdulillah berhasil melobi FIFA. Terima kasih atas kerelaan pemerintah untuk turun langsung sehingga kita pencinta sepak bola Indonesia punya harapan untuk tetap menyaksikan sepak bola nasional dan melihat perbaikan mendasar dalam kompetisi," ujar Heru.
Menurut Heru selama ini kompetisi sepak bola tak sekadar olahraga, tapi juga memutar ekonomi di level akar rumput. Walhasil menyelamatkan sepak bola nasional dari sanksi berarti pula menyelamatkan banyak pelaku ekonomi kecil yang hidupnya bergantung dari denyut kompetisi.
Advertisement
6 Tersangka
Polri sebelumnya telah mengumumkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu. “Berdasarkan gelar perkara dan alat bukti permulaan yang cukup, maka ditetapkan enam tersangka saat ini,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Nama Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita ikut terseret menjadi salah satu tersangka dalam kasus. Keputusan ini diambil lantaran AHL dianggap lalai memverifikasi Stadion Kanjuruhan.
“Kita melakukan olah TKP. Berdasarkan hasil pendalaman, ditemukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifikasi terhadap stadion Kanjuruhan,” tambahnya.
Tersangka lain adalah Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema Abdul Haris serta Koordinator Security Officer Arema FC Suko Sutrisno. Sementara sisanya adalah petugas kepolisian yang bertanggung jawab dalam laga Arema vs Persebaya, yakni Kabag Ops Polres Malang Wahyu S. Wahyu, Danyon Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmadi.
Selain itu, PSSI juga memberikan sanksi disiplin. Arema FC yang menjadi tuan rumah dilarang menggelar pertandingan di kota Malang selama sisa kompetisi 2022/2023 dan didenda Rp 250 juta. Selain itu, PSSI melalui komisi disiplin menjatuhkan sanksi seumur hidup untuk Abdul Haris dan Suko Sutrisno.