Liputan6.com, Jakarta - Chelsea kembali raih kekalahan setelah ditekuk Real Madrid 0-2 dalam leg pertama perempat final Liga Champions, Kamis (13/4/2023) dini hari WIB. Kekalahan ini juga berarti kali keempat secara beruntun The Blues gagal mencetak gol.
Statistik tersebut sangat kontras dengan aktivitas Chelsea dalam dua bursa transfer terakhir. Mereka menghabiskan kurang lebih 600 juta poundsterling untuk mendatangkan pemain baru.
Baca Juga
Penyerang top seperti Raheem Sterling, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Joao Felix hingga calon bintang masa depan seperti Mykhailo Mudryk, David Fofana, dan Noni Madueke adalah nama-nama yang direkrut Chelsea sejak bursa transfer musim panas tahun lalu.
Advertisement
Namun, dengan besarnya daya gedor yang dimiliki musim ini, ternyata tidak semata-mata dapat mendatangkan gol dengan mudah. Selain gagal mencetak gol dalam empat laga terakhir, Thiago Silva dan kawan-kawan juga hanya mampu merobek gawang lawan 29 kali di Liga Inggris. Angka itu lebih sedikit satu dari seorang Erling Haaland yang memuncaki daftar top skor.
Dengan begitu, muncul pertanyaan. Ke mana semua investasi besar-besaran yang telah digelontorkan Chelsea musim ini untuk mempertajam lini serang jika gol saja masih sulit didapatkan?
Kurang Percaya Diri
Menanggapi paceklik gol yang dialami Chelsea, pandit CBS sekaligus mantan striker Arsenal, Thierry Henry merasa jika lini serang The Blues kekurangan rasa percaya diri dalam mencari peluang terbesar untuk mencetak gol. Henry menyoroti bagaimana Joao Felix sempat membuang kesempatan emas yang dapat memberi timnya sebuah gol.
“Anda mungkin akan berpikir bahwa Joao Felix akan memiliki ketenangan di dalam kotak penalti lawan. Saya pernah berada dalam situasi itu dan itu tidak mudah. Tapi yang mudah bagi saya adalah Anda harus memiliki kesadaran untuk memotong garis pertahanan lawan. Itulah hal pertama yang anda pelajari sebagai penyerang tengah,” kata Henry.
Masalah bagi Chelsea sekarang adalah semakin lama skuad tidak dapat memperoleh gol, semakin sedikit pula kepercayaan diri yang mereka miliki. Khususnya para penyerang.
“Saya percaya bahwa Anda selalu punya waktu di dalam kotak penalti lawan. Ketika Anda tidak mencetak gol, rasanya waktu berjalan sangat cepat. Jika Anda tidak memiliki ketenangan di dalam kotak, Anda akan kalah,” ujar pria berusia 45 tahun itu.
Advertisement
PR Frank Lampard
Tidak dapat dipungkiri jika Chelsea saat ini telah kehilangan ketenangan dan kemampuan di lini serang untuk mencetak gol. Dan merupakan tugas seorang Frank Lampard sebagai manajer sementara untuk memulihkan hal tersebut.
The Blues memiliki Sterling, Felix dan Aubameyang yang selama kariernya pernah mencetak 15 gol atau lebih selama semusim. Namun, entah mengapa mereka kehilangan ketajamannya di Stamford Bridge.
Berkenaan dengan itu, Henry menganggap jika merupakan tanggung jawab seorang manajer untuk mengantar para pemainnya menuju hasil akhir yang diinginkan. Henry mengutip perkataan mantan manajernya di Barcelona, Pep Guardiola.
“Tugas saya adalah membawa Anda ke sisi lain. Saya akan memberi Anda rencana, kekuatan dan kelemahan tim. Tugas saya adalah membawa Anda dari kotak ini ke kotak lain. Setelah itu, terserah Anda untuk mencetak gol. Mereka mengeluarkan uang yang besar untuk jasa Anda dan Anda harus menghasilkan perbedaan,” ucap Henry.
Serba Salah
Sementara itu, jika melihat dari sisi sang manajer, Lampard saat ini berada di posisi yang serba salah. Pasalnya, meski memiliki segudang pemain di bangku cadangan, opsi yang dimiliki Lampard bisa dibilang tidak terbatas.
Bisa saja legenda Chelsea tersebut memainkan pemain yang kurang mendapat menit musim ini seperti Christian Pulisic dan Mason Mount dengan harapan mereka dapat mengubah nasib Chelsea.
Namun, jika begitu, bangku cadangan Chelsea akan berisi banyak pemain mahal yang tidak puas dan berpotensi menimbulkan keresahan. Bukan cuma pemain saja, manajemen juga berpeluang kesal karena sudah mengeluarkan banyak uang.
Advertisement