Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 berhasil mengakhiri penantian emas selama lebih dari tiga dekade di cabang olahraga sepak bola ajang olahraga multi-event se-Asia Tenggara.
Garuda Nusantara akhirnya berhasil naik ke podium tertinggi usai mencukur Thailand dengan skor telak 5-2 dalam pertandingan final sepak bola SEA Games 2023 yang berlangsung, Selasa (16/5/2023) malam WIB.
Indonesia sejatinya memang sudah unggul 2-0 berkat brace Ramadhan Sananta di babak pertama. Namun, tim Gajah Perang dengan tangguh mampu menyamakan kedudukan hingga memaksa laga berlanjut ke extra time.
Advertisement
Situasi baru berubah di masa perpanjangan waktu. Garuda Nusantara kembali memimpin 3-2 berkat aksi Irfan Jauhari. Setelahnya, badai kartu merah menerpa Thailand. Tim Gajah Perang dipaksa bermain dengan delapan penggawa.
Alhasil, Indonesia berkesempatan menambah torehan gol. Fajar Fathur Rachman dan Beckham Putra kompak mencatatkan namanya di papan skor yang membuat Timnas Indonesia U-22 tak tertandingi hingga bubaran.
Pelatih Timnas Thailand U-22 Issara Sritaro pun angkat bicara menanggapi kekalahan yang diterima anak-anak asuhnya di laga kontra Indonesia. Sang pelatih menilai ia dan anak-anak asuhnya gagal menunaikan tugas dengan maksimal di final SEA Games 2023.
Kendati demikian, Sritaro menegaskan pasukan Gajah Perang harus tetap bisa menerima kenyataan. Ia juga meminta agar para pemain Timnas Thailand U-22 dapat belajar dari kesalahan di pertandingan final SEA Games 2023.
“Seluruh tim harus menerima bahwa mereka tidak melakukan (tugas) dengan baik saat itu. Timnas Thailand U-22 perlu belajar dari kesalahan mereka dan memperbaiki kesalahan tersebut. Ini adalah pelajaran penting, untuk diri saya sendiri serta para pemain,” ujarnya seperti dilansir dari TheThao247.
Titik Balik Kekalahan Thailand
Di sisi lain, Issara Sritaro juga tak menampik bahwa gol ketiga Garuda Nusantara memang yang dilesakkan oleh Irfan Jauhari memang menjadi titik balik bagi Gajah Perang.
Belum lagi, mental Timnas Thailand ikut terguncang akibat hujan kartu kuning yang memaksa sejumlah pemain penting keluar lebih dulu dari lapangan hijau.
“Sebenarnya, titik balik pertandingan (Indonesia vs Thailand) datang dari gol ketiga. Itu membuat kami tertekan dan kalah lagi,” ungkap sang pelatih, mengutip TheThao247.
“Meski saya sempat mengira Timnas Thailand U-22 bisa bangkit, kartu merah memang membuat kami kalah. Kami banyak merasakan kesulitan,” tambah juru taktik tim Gajah Perang selepas pertandingan.
Advertisement
Komentari Gesekan Indonesia vs Thailand
Sementara itu, menanggapi gesekan yang terjadi antara Thailand dan Indonesia di pinggir lapangan pada menit-menit awal masa perpanjangan waktu, Sritaro menyebut kedua kubu saat ini sudah tidak ada masalah.
Ia juga mengingatkan agar perselisihan yang sempat terjadi di tengah laga tak lagi dilanjutkan pasca pertandingan sebab hal itu dinilai bisa memengaruhi para pemain serta kelompok penggemar.
“Ini bisa menjadi emosi umum dari permainan. Meski begitu, saat pertandingan usai, kedua tim tidak ada masalah. Kami tidak boleh bertengkar karena itu akan mempengaruhi para penggemar dan pemain,” tutur Sritaro.
“Saya berharap para pemain akan segera pulih sepenuhnya untuk kembali ke klub. Mungkin ada kontroversi mengenai perkelahian, tetapi hal itu adalah pelajaran. Pemain muda perlu belajar mengendalikan diri dan jatuh ke dalam situasi yang sama,” tandas dia.