Liputan6.com, Jakarta - Wakil Indonesia mendominasi Shell Eco-marathon 2022. Kini pemenang tahun lalu mewaspadai ancaman China sebagai ancaman terbesar dalam usaha mempertahankan takhta.
NAKOELA UI TEAM (kategori prototype nomor Internal Combustion Engine) dan Semar Proto UGM (kategori prototype nomor baterai) mengharumkan Tanah Air usai menjuarai kategori masing-masing pada 2022.
Baca Juga
Namun, Shell Eco-marathon 2023 diikuti lebih banyak negara ketimbang 2022. Tahun ini lebih dari 70 tim dari 13 negara berpartisipasi. Sementara di 2022 kontestan berjumlah 49 dari sembilan negara dengan tidak ada wakil China.
Advertisement
Team Manager NAKOELA Rayhan Danendra Wiracalosa menyebut Tongji Refire-Zeal Eco Power Team asal China sebagai pesaing terbesar di Shell Eco-marathon 2023. "Lalu ada VIRGiN TEAM dan RMUTP Racing, keduanya dari Thailand. Itu tiga saingan terberat kami," katanya.
Keunggulan teknologi membuat NAKOELA menyebut ketiga tim tersebut sebagai rival. Rayhan membeberkan, China dan Thailand memiliki keuntungan dalam hal segi fabrikasi dan manufaktur.
"Kita ingin menyerupai teknologi mereka, tapi ada faktor-faktor human error yang belum terpenuhi karena kendala teknologi yang terbatas," ujarnya.
"Namun itu bukan berarti jadi halangan. Kita tetap coba melakukan pengembangan untuk menyamai mereka."
Semar Proto Juga Waspadai Ancaman China di Shell Eco-marathon
Pada kesempatan terpisah, Team Manager Semar Proto UGM Adzim Mardiansjah memberi pandangan serupa. "Pesaing terbesar mungkin HuaQi EV. Kami memecahkan rekor yang sebelumnya tercatat atas nama mereka. Jadi kami mewaspadai tim China," ungkapnya.
Semar Proto membukukan jarak 587 km/kWh pada Shell Eco-marathon 2022. Catatan ini melampaui torehan HuaQi EV yang menorehkan 501 km/kWh.
Untuk tim lokal, Adzim menyebut Batavia Generation Team dari Universitas Negeri Jakarta sebagai rival terberat. Batavia Generation Team merupakan runner-up SEM 2022 kategori prototype nomor baterai.
Advertisement
Shell Eco-marathon Jadi Ajang Adu Inovasi Pelajar
Shell Eco-marathon merupakan kompetisi yang menantang pelajar dan mahasiswa perguruan tinggi di berbagai negara di dunia agar berinovasi merancang dan membangun kendaraan yang paling hemat energi. Lomba ini bertujuan untuk menjawab tantangan energi di masa depan guna mewujudkan mobilitas yang lebih cerdas dan lebih berkelanjutan.
Selain menjadi ajang kompetisi adu inovasi, Shell Eco-marathon juga menjadi wadah konektivitas bagi pelajar, pelaku bisnis, akademisi, serta pemangku kepentingan yang memiliki minat dalam mengembangkan ide.
Ajang ini juga diharapkan menghadirkan inovasi untuk masa depan berkelanjutan yang memiliki misi menyatukan gagasan, ide-ide, inovasi anak-anak muda di seluruh dunia dalam menghadirkan solusi untuk mobilitas yang lebih cerdas.
Shell Eco-marathon 2023 memperlombakan dua kategori yakni urban concept dan prototype. “Melalui program Shell Eco-marathon, kami mengajak generasi muda untuk berkreasi, berinovasi dan bersama-sama mencari solusi untuk menjawab tantangan energi di masa depan," kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea.
"Di tahun ini, kami bangga melihat antusiasme dan partisipasi tim Indonesia yang terus meningkat dengan inovasi yang senantiasa berkembang. Melalui Shell Eco-marathon, kami berharap dapat terus mendorong tim mahasiswa untuk menciptakan terobosan dan berkontribusi terhadap agenda transisi energi di Indonesia."