Belum Puas, Legenda Manchester United Kembali Semprot Virgil van Dijk

Legenda Manchester United, Roy Keane kembali melayangkan kritik kepada kapten Liverpool Virgil van Dijk karena sikap arogannya.

oleh Muhammad Yanto diperbarui 22 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 12:00 WIB
Bek Liverpool, Virgil van Dijk
Bek Liverpool, Virgil van Dijk, saat bersua Manchester United pada laga pekan ke-17 Premier League di Stadion Anfield, Minggu (17/12/2023) malam WIB. Dalam duel itu, The Reds dan The Red Devils harus puas bermain imbang 0-0. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Jakarta - Legenda Manchester United Roy Keane kembali melayangkan kritik kepada kapten Liverpool Virgil van Dijk. Dia masih belum terima dengan pernyataan pemain asal Belanda tersebut saat MU meraih hasil imbang di markas Liverpool, Anfield, Minggu (17/12/2023).

Masalah ini berawal dari pernyataan Van Dijk saat MU dan Liverpool bermain imbang 0-0. Dia menyebut, MU bermain bertahan seperti tim yang tidak memiliki target menang.

Statistik berbicara, dalam laga tersebut Liverpool tampil sangat dominan. The Reds melepas 34 tembakan dan punya penguasaan bola 68 persen. Sedangkan, kubu Manchester United lebih banyak bertahan dan menunggu.

"Kami menguasai permainan dan menciptakan sebagian besar peluang. Hanya ada satu tim yang berusaha menang," kata Van Dijk kepada Sky Sports.

"Sayangnya hal itu tidak terjadi. Itulah mengapa hal ini membuat frustrasi karena kami ingin memenangkan setiap pertandingan. Terutama ketika Anda bermain melawan tim seperti mereka," ujarnya, menambahkan.

Sikap Van Dijk menimbulkan murka Keane. Dia mencap kapten Liverpool itu sombong dan arogan. “Ada banyak arogansi yang keluar dari dirinya, meremehkan Manchester United seperti itu. Dia perlu diingatkan bahwa dia bermain untuk klub yang telah memenangkan satu gelar dalam 30 tahun," kata Keane.

“Manchester United berada di tempat yang sulit, sama seperti Liverpool yang berada di tempat sulit selama bertahun-tahun. Jadi mungkin arogansi itu menjadi bumerang baginya hari ini," jelasnya.

Meski dikritik Keane, Van Dijk hanya menanggapinya dengan santai. "Saya suka Roy Keane, jika dia mengatakan itu maka tidak apa-apa," jawab Van Dijk.

“Dia mewakili Man United dan saya mengerti dia bisa bereaksi seperti itu. Tapi saya mengatakan apa yang saya rasa dan sama sekali tidak ada arogansi dalam hal itu."

“Setiap orang yang menonton pertandingan itu mungkin merasakan hal yang sama. Kami punya peluang tapi kami tidak bisa mencetak gol dan itu yang membuat kami frustrasi.”


Roy Keane Sindir Van Dijk Lagi

FOTO: Mengenal Wacana Liga Super Eropa yang Menuai Banyak Kecaman
Tokoh lainnya adalah Roy Keane. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya bergantung kepada uang dan keserakahan dan berharap FIFA dapat menghentikannya. (AFP/Nick Potts/Pool)

Masalah tak selesai sampai di situ. Keane melanjutkan pertengkarannya di podcast Stick to Football. Mantan gelandang tersebut mengambil contoh laga Manchester City melawan Crystal Palace yang berakhir imbang 2-2.

"Saya melihat Crystal Palace bertandang ke Manchester City (dan mendapat hasil imbang 2-2). Crystal Palace bukanlah Manchester United, dan Anda harus melihat cara mereka bermain," katanya.

“Kami semua memuji Roy Hodgson dan mereka berhasil mendapatkan hasil imbang. Saya tidak melihat satupun dari City yang mengkritik Crystal Palace. Fakta bahwa mereka mencetak gol di pertandingan tersebut mungkin sedikit berbeda."


Pengalaman Roy Keane

Roy Keane
Roy Keane menjadi satu di antara model jersei ketiga Manchester United untuk musim 2023/2024. (dok. Adidas)

"Tetapi saya pikir ketika Anda menghadapi pertandingan-pertandingan tertentu, bertahan adalah tujuan utamanya. United akan mengambil poin. Saya tidak melihat United setelah pertandingan tersebut melakukan selebrasi berlebihan seolah-olah mereka senang mendapatkan satu poin dari Liverpool," kata Keane.

"Saya sudah mengatakan hal-hal setelah pertandingan ketika saya masih di United dan berpikir bahwa itu agak berlebihan, tapi itu biasanya ditujukan kepada tim saya sendiri. Saya tidak berpikir dalam karier saya, saya tidak pernah mengkritik tim lain karena cara mereka bermain, karena setiap tim pasti menemukan [sesuatu] yang berbeda. Anda juga harus mengagumi itu bagian dari permainan," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya