Pemain Gagal Manchester United Dituduh Ejek Coventry City, Ini Respon Erik ten Hag

Liputan6.com, Jakarta - Setelah kemenangan dramatis Manchester United atas Coventry dalam semifinal Piala FA 2023/2024, perhatian tertuju pada kontroversi yang melibatkan Antony, pemain yang dikecam karena sikapnya yang meremehkan lawan setelah pertandingan.

Antony menaruh tangan di telinga kepada pemain Coventry City begitu Rasmus Hojlund memastikan kemenangan MU. Perilaku tersebut dianggap tidak pantas dan dinilai meremehkan lawan. 

Namun, dalam menghadapi pertanyaan tentang hal tersebut, manajer MU Erik ten Hag memberikan tanggapan bijaksana. "Saya belum pernah melihatnya jadi saya tidak bisa mengomentarinya. Tapi saya tahu kami sangat menghormati Coventry City dan apa yang mereka lakukan," ujar Erik Ten Hag dalam komentarnya.

Nakhoda asal Belanda itu enggan bicara lebih lanjut mengenai hal ini dan memilih membahas penampilan timnya. Dia memuji kinerja pemain yang kuat hingga menit ke-70 dalam pertandingan dramatis melawan Coventry. Walau pada akhirnya terjadi penurunan performa, Ten Hag tetap memuji determinasi dan ketahanan timnya untuk mencapai final dan menyebutnya sebagai pencapaian besar.

"Penampilan United yang kuat hingga menit ke-70 adalah bukti dari dedikasi dan kerja keras para pemain," ungkapnya. "Mereka menunjukkan determinasi yang luar biasa untuk mencapai final, dan itu adalah pencapaian besar bagi klub ini," sambungnya.

Erik ten Hag Ten Hag tetap optimis tentang peluang timnya untuk meraih gelar. Dia menyatakan bahwa MU masih memiliki peluang bagus untuk memenangkan final, meskipun harus menghadapi tantangan besar dari Manchester City.

"Walauharus menghadapi lawan yang kuat seperti Manchester City, kami percaya bahwa kami memiliki kualitas dan mentalitas untuk menjadi juara," katanya dengan keyakinan. "Kami akan mempersiapkan diri dengan baik dan memberikan yang terbaik dalam pertandingan final untuk meraih gelar yang kami idamkan." 

Meskipun sorotan media pada kontroversi yang melibatkan pemainnya, Ten Hag menunjukkan sikap yang teguh dan fokus pada kinerja timnya.

Dalam situasi yang penuh dengan gangguan dan perhatian eksternal, Ten Hag menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah prestasi tim di lapangan. Dengan memfokuskan perhatiannya pada kesiapan tim untuk pertandingan-pertandingan mendatang, ia menunjukkan ketangguhan dan kesabaran sebagai seorang pelatih.

Respons Ten Hag terhadap kontroversi yang melibatkan pemainnya juga menggambarkan kedewasaan dan sikap yang patut dicontoh. Dalam menghadapi situasi yang sulit, dia tetap tenang dan memilih untuk tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak produktif. Sebaliknya, dia memilih untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, yaitu kinerja dan persiapan timnya.