Liputan6.com, Jakarta - Manchester United sedang menjalani salah satu musim terburuk dalam sejarah modern klub. Dengan 12 kekalahan dari 25 pertandingan Liga Premier musim 2024/2025, Setan Merah mencatatkan statistik terjelek sejak 1973/1974 yakni musim kelam yang berakhir dengan terdegradasinya klub.
Saat itu, klub finis di posisi ke-18 dengan rekor 12 kemenangan, 13 imbang, dan 17 kekalahan dari 42 pertandingan, yang berakhir dengan turun kasta MU untuk pertama kalinya dalam 36 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Kini bayang-bayang kelam tersebut menghantui. Kekalahan 0-1 dari Tottenham Hotspur akhir pekan lalu mendorong United ke posisi ke-15 klasemen dengan hanya 29 poin dari 25 pertandingan. Meski begitu, jarak 12 poin dari zona degradasi memberikan sedikit kelegaan di tengah badai yang melanda klub.
Advertisement
Manajer Ruben Amorim mengakui kekecewaan mendalam atas performa timnya, terutama setelah Alejandro Garnacho menyia-nyiakan peluang emas di babak pertama dengan tembakan yang melambung di atas mistar dari jarak dekat.
Dalam wawancara mendalam dengan Sky Sports News, Ruben Amorim membuka tabir tentang kompleksitas situasi yang dihadapi Manchester United. "Perbedaan besarnya hanya satu: mereka mencetak gol, kami tidak. Sesederhana itu," ungkapnya dengan lugas.
Pelatih Portugal ini kemudian menguraikan analisis tactikalnya: "Menciptakan peluang adalah langkah pertama, dan kami berhasil melakukannya hari ini. Berbeda dengan pertandingan sebelumnya di mana kami hanya bermain di sekitar kotak penalti tanpa hasil. Namun dalam pertandingan ketat seperti ini, satu gol bisa menjadi penentu."
Amorim Ungkap Dilema Taktis Manchester United
Amorim juga menyoroti tantangan dalam menyesuaikan taktik dengan kondisi skuad yang terus berubah. "Anda tidak bisa menerapkan strategi yang sama untuk Joshua Zirkzee dan Amad Diallo. Begitu juga dengan Bruno Fernandes. Anda ingin dia membangun serangan sekaligus menekan, yang sangat sulit untuk diseimbangkan."
Mengenai pilihan formasi, Amorim mempertahankan keputusannya: "Bermain 4-4-2 dengan blok rendah akan lebih sulit menghadapi tim seperti ini. Mereka sangat terbuka dalam pengembangan permainan."
"Saya menyadari semua masalah yang ada, dan ya, pekerjaan ini sangat menantang". "Tapi saya tetap berpegang pada keyakinan saya tentang cara bermain yang tepat untuk tim ini."
Advertisement
Jadwal Krusial Manchester United di Tengah Masa Sulit
Manchester United mencoba bangkit dari keterpurukan dengan rangkaian pertandingan penting di depan mata. Tantangan pertama datang dari lawatan ke Goodison Park akhir pekan depan, di mana Everton siap menguji ketangguhan tim asuhan Ruben Amorim.
Setelah itu, Setan Merah akan kembali ke kandang tercinta, Old Trafford, pada 26 Februari untuk menjamu Ipswich Town. Agenda berikutnya yang tak kalah penting yaitu pertarungan putaran kelima Piala FA melawan Fulham pada 2 Maret.
Rangkaian pertandingan ini menjadi momen krusial bagi United untuk membuktikan bahwa mereka masih memiliki kekuatan mental untuk bangkit dari situasi sulit. Akankah Amorim dan anak asuhnya mampu membalikkan keadaan?
