Pereli nasional dari Bosowa Fastron Rally Team (BFRT), Subhan "Ubang" Aksa memilih untuk mengikuti survey reli Finlandia (Recce) yang berlangsung 29-31 Juli lalu. Ini dijadikannya sebagai ajang pemanasan sebelum ikut Reli Jerman pada 22-25 Agustus mendatang.
Ubang bersama navigator Nicola Arena (Italia) sebagai peserta regular FIA 2013 World Rally Championship (WRC) 2 memang diundang penyelenggara. Biarpun masih sesi recce, penonton sudah membludak. Umumnya menunggu di lokasi jumping yang jumlahnya bertebaran. Makin kencang laju mobil, semakin tinggi dari permukaan, bisa mencapai 2 meter.
Beberapa bagian mutlak menuntut skill mumpuni dari sang driver. Pasalnya, laju mobil langsung masuk tikungan saat mendarat. Sedikit saja salah, akibatnya fatal karena rata-rata dijelajahi dengan kecepatan tinggi.
"Lintasannya seru banget, sangat menantang. Tangan saya sampai keringatan nyetir mobil dan rasanya ingin langsung ikut berlomba," tutur Ubang seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Karena pakai mobil sewaan yang spesifikasinya jauh dari mobil reli, tentu saja Ubang tak bisa pol-polan pada kesempatan tersebut. Apalagi, ada perjanjian tertulis, mobil langsung ditarik dan ganti rugi bila terjadi kerusakan.
"Tapi, setidaknya dapat atmosfernya. Beberapa trek pernah saya jalani saat ikut pada 2008, sebagian lagi lintasan yang baru kali ini saya masuki. Biarpun hanya survey, kami sangat menikmati kesempatan ini. Lintasannya gravel padat, lebar, dan rata-rata ditempuh dalam kecepatan tinggi. Banyak tikungan buta (crest) yang ujungnya tak terlihat," tutur Ubang.
Reli Finlandia yang populer dengan sebutan 1000 lake Rally (Reli 1000 danau) sangat terkenal tingkat kesulitannya. Ibarat pemain sepak bola, ini ibarat ajang Piala Dunia-nya pereli.
"Tantangan di reli Finlandia sudah terasa sejak sesi survey, karena pacenote yang sempurna wajib hukumnya di sini agar bisa mencapai finis," ujarnya. Kemungkinan besar ia akan ikuti Rally Finlandia tahun depan.
Ubang bersama navigator Nicola Arena (Italia) sebagai peserta regular FIA 2013 World Rally Championship (WRC) 2 memang diundang penyelenggara. Biarpun masih sesi recce, penonton sudah membludak. Umumnya menunggu di lokasi jumping yang jumlahnya bertebaran. Makin kencang laju mobil, semakin tinggi dari permukaan, bisa mencapai 2 meter.
Beberapa bagian mutlak menuntut skill mumpuni dari sang driver. Pasalnya, laju mobil langsung masuk tikungan saat mendarat. Sedikit saja salah, akibatnya fatal karena rata-rata dijelajahi dengan kecepatan tinggi.
"Lintasannya seru banget, sangat menantang. Tangan saya sampai keringatan nyetir mobil dan rasanya ingin langsung ikut berlomba," tutur Ubang seperti rilis yang diterima Liputan6.com.
Karena pakai mobil sewaan yang spesifikasinya jauh dari mobil reli, tentu saja Ubang tak bisa pol-polan pada kesempatan tersebut. Apalagi, ada perjanjian tertulis, mobil langsung ditarik dan ganti rugi bila terjadi kerusakan.
"Tapi, setidaknya dapat atmosfernya. Beberapa trek pernah saya jalani saat ikut pada 2008, sebagian lagi lintasan yang baru kali ini saya masuki. Biarpun hanya survey, kami sangat menikmati kesempatan ini. Lintasannya gravel padat, lebar, dan rata-rata ditempuh dalam kecepatan tinggi. Banyak tikungan buta (crest) yang ujungnya tak terlihat," tutur Ubang.
Reli Finlandia yang populer dengan sebutan 1000 lake Rally (Reli 1000 danau) sangat terkenal tingkat kesulitannya. Ibarat pemain sepak bola, ini ibarat ajang Piala Dunia-nya pereli.
"Tantangan di reli Finlandia sudah terasa sejak sesi survey, karena pacenote yang sempurna wajib hukumnya di sini agar bisa mencapai finis," ujarnya. Kemungkinan besar ia akan ikuti Rally Finlandia tahun depan.