Hari kedua ADAC Rallye Deutschland, Jumat (23/8/13) waktu setempat, dilakoni Subhan Aksa dengan konsisten. Posisinya di overall kelas WRC2 bertahan di 5 Besar setelah menuntaskan tiga dari 6 jadwal SS hari ini.
SS3 di Mittelmosel 1 (22,95 km) dan SS4 Mosseland 1(22,79 km) dituntaskan pereli Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu dengan meraih posisi ke-7. Kedua SS itu sukses dimenangi Hayden Paddon (Selandia Baru/Skoda) yang terkendala teknis pada dua SS sehari sebelumnya, namun itu belum cukup menggoyang posisi Robert Kubica (Polandia/Citroen) sebagai pemimpin hasil lomba sementara.
Sukses ganda Paddon hanya membawanya ke posisi 4 sekaligus melewati Subhan. Hanya saja Ubang bisa bertahan di posisinya lantaran Armin Kremer, pereli top tuan rumah, sudah out sejak SS3.
Ubang mengaku sudah melakukan sedikit perjudian dalam pemilihan ban untuk mengarungi SS 3 dan 4. Ia memilih ban berkompon lunak untuk mengantisipasi kondisi aspal yang kemungkinan agak basah. Pilihan itu ternyata jitu. Ubang dengan pacuan R5-nya tak lagi kesulitan saat menemui trek licin sebagaimana terjadi pada SS1 dan 2.
Ia lebih mudah mengendalikan mobilnya, termasuk di akhir SS4 yang mulai disiram gerimis. "Performa ban sangat penting di sini. Kemarin di dua SS awal kami sedikit salah memilih ban dan tekanan anginnya. Namun, pemilihan soft tyre hari ini pun rasanya kurang cocok juga meskipun cuaca lembab," tandasnya seperti rilis yang diterima Liputan 6.com.
Ironisnya, problem lain yang justru menghadang. Mesin R5 itu sempat mati saat Ubang memasuki sebuah tikungan di SS4. Sekejap, pereli muda Indonesia ini memang terperanjat, namun dengan sigap bisa seketika menghidupkan mobil kembali sehingga tak terlalu banyak membuang waktu.
Pada SS5, posisi kelima itu tetap bisa dipertahankan. Masih tersisa 3 SS pada hari ini yang berakhir petang waktu Jerman atau tengah malam WIB. Pendekatan Ubang dan navigator Nicola Arena masih seperti sebelumnya, yakni tak terlalu memforsir kecepatan untuk menghindari risiko seperti dialami Kremer dan sejumlah peserta lainnya.
"Jika harus fight, kami memilih untuk melakukannya di SS 7 dan 8. Risikonya lebih kecil kalaupun misalnya terjadi sesuatu dan harus memanfaatkan fasilitas Rally 2. Mudah-mudahan sih semuanya lancar, namun wajib diantisipasi segala kemungkinan," papar Ubang.
SS3 di Mittelmosel 1 (22,95 km) dan SS4 Mosseland 1(22,79 km) dituntaskan pereli Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu dengan meraih posisi ke-7. Kedua SS itu sukses dimenangi Hayden Paddon (Selandia Baru/Skoda) yang terkendala teknis pada dua SS sehari sebelumnya, namun itu belum cukup menggoyang posisi Robert Kubica (Polandia/Citroen) sebagai pemimpin hasil lomba sementara.
Sukses ganda Paddon hanya membawanya ke posisi 4 sekaligus melewati Subhan. Hanya saja Ubang bisa bertahan di posisinya lantaran Armin Kremer, pereli top tuan rumah, sudah out sejak SS3.
Ubang mengaku sudah melakukan sedikit perjudian dalam pemilihan ban untuk mengarungi SS 3 dan 4. Ia memilih ban berkompon lunak untuk mengantisipasi kondisi aspal yang kemungkinan agak basah. Pilihan itu ternyata jitu. Ubang dengan pacuan R5-nya tak lagi kesulitan saat menemui trek licin sebagaimana terjadi pada SS1 dan 2.
Ia lebih mudah mengendalikan mobilnya, termasuk di akhir SS4 yang mulai disiram gerimis. "Performa ban sangat penting di sini. Kemarin di dua SS awal kami sedikit salah memilih ban dan tekanan anginnya. Namun, pemilihan soft tyre hari ini pun rasanya kurang cocok juga meskipun cuaca lembab," tandasnya seperti rilis yang diterima Liputan 6.com.
Ironisnya, problem lain yang justru menghadang. Mesin R5 itu sempat mati saat Ubang memasuki sebuah tikungan di SS4. Sekejap, pereli muda Indonesia ini memang terperanjat, namun dengan sigap bisa seketika menghidupkan mobil kembali sehingga tak terlalu banyak membuang waktu.
Pada SS5, posisi kelima itu tetap bisa dipertahankan. Masih tersisa 3 SS pada hari ini yang berakhir petang waktu Jerman atau tengah malam WIB. Pendekatan Ubang dan navigator Nicola Arena masih seperti sebelumnya, yakni tak terlalu memforsir kecepatan untuk menghindari risiko seperti dialami Kremer dan sejumlah peserta lainnya.
"Jika harus fight, kami memilih untuk melakukannya di SS 7 dan 8. Risikonya lebih kecil kalaupun misalnya terjadi sesuatu dan harus memanfaatkan fasilitas Rally 2. Mudah-mudahan sih semuanya lancar, namun wajib diantisipasi segala kemungkinan," papar Ubang.