Tiga hari berturut pada Senin (9/9) sampai Rabu (11/9), tim Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) berkutat mempersiapkan diri jelang putaran ke-10 FIA 2013 World Rally Championship (WRC) bertajuk Coates Hire Rallye Australia. Itu sekaligus event ke-4 punggawa BFRT, Subhan Aksa/Nicola Arena di ajang WRC2.
Hari pertama dilakoni pereli internasional itu dengan testing, masih menggunakan Ford Fiesta R5 seperti digunakan pada Rally Jerman lalu. Dua hari berikutnya sepenuhnya dijalani untuk survey lintasan (recce). Ubang dan tim teknisnya banyak melakukan eksperimen saat aktivitas testing, terutama untuk penyetelan suspensi dan kaki-kaki lainnya.
Pasalnya, lintasan Rally Australia sangat variatif dan sebagian besar berubah dari rute yang pada 2011 lalu sempat ia ikuti.Subhan wajib petik poin di Australia. Soalnya, ini adalah wilayah yang relatif paling dihapalnya dibandingkan seri-seri sebelumnya.
"Secara pribadi, saya tentu ingin berjuang sampai limit yang bisa saya lakukan. Tak muluk-muluk, karena lawan di WRC2 sangat banyak dan kuat-kuat. Saya hanya ingin pulang bawa poin, berapa pun jumlahnya. Melihat performa kami di Jerman, sepertinya kami punya kesempatan berebut poin," ujarnya.
Soal Recce atau pengenalan lintasan selama tiga hari di Australia, Ubang menilai hasilnya cukup positif."Kita ingin tahu bagaimana reaksi mobil di lintasan berkarakter cepat (high speed) dan bagaimana pula di low speed. Alhamdulillah hasilnya seperti harapan dan bisa melaksanakan recce dengan baik. Sayangnya, tak turun hujan sehingga kami belum punya gambaran kondisi trek garvel saat basah. Ada kemungkinan hujan saat lomba nanti," kata Ubang.
"Namun kalau bisa berharap, kami lebih suka berlomba di lintasan kering saja. Tapi, sebagai atlet tentu harus siap mengantisipasi semua kemungkinan. Intinya, saya dan Nicola siap berlomba," tambahnya.
Satu-satunya pereli Asia Tenggara di kancah kejuaraan dunia itu menggarisbawahi salah satu special stage yang akan dilombakan pada hari Sabtu. Panjangnya 50 km, treknya sempit, dan berkarakter cepat.
"Akan sangat menguras stamina. Butuh konsentrarsi lebih di lintasan itu. Selebihnya sama saja dengan yang lain. Kecuali enam SS di dalam kota yang berlangsung di lintasan aspal, masing-masing 1,6 km. Rasanya pengalaman di Rally Jerman yang full aspal akan sangat berguna di sana," tuturnya. (Def)
Hari pertama dilakoni pereli internasional itu dengan testing, masih menggunakan Ford Fiesta R5 seperti digunakan pada Rally Jerman lalu. Dua hari berikutnya sepenuhnya dijalani untuk survey lintasan (recce). Ubang dan tim teknisnya banyak melakukan eksperimen saat aktivitas testing, terutama untuk penyetelan suspensi dan kaki-kaki lainnya.
Pasalnya, lintasan Rally Australia sangat variatif dan sebagian besar berubah dari rute yang pada 2011 lalu sempat ia ikuti.Subhan wajib petik poin di Australia. Soalnya, ini adalah wilayah yang relatif paling dihapalnya dibandingkan seri-seri sebelumnya.
"Secara pribadi, saya tentu ingin berjuang sampai limit yang bisa saya lakukan. Tak muluk-muluk, karena lawan di WRC2 sangat banyak dan kuat-kuat. Saya hanya ingin pulang bawa poin, berapa pun jumlahnya. Melihat performa kami di Jerman, sepertinya kami punya kesempatan berebut poin," ujarnya.
Soal Recce atau pengenalan lintasan selama tiga hari di Australia, Ubang menilai hasilnya cukup positif."Kita ingin tahu bagaimana reaksi mobil di lintasan berkarakter cepat (high speed) dan bagaimana pula di low speed. Alhamdulillah hasilnya seperti harapan dan bisa melaksanakan recce dengan baik. Sayangnya, tak turun hujan sehingga kami belum punya gambaran kondisi trek garvel saat basah. Ada kemungkinan hujan saat lomba nanti," kata Ubang.
"Namun kalau bisa berharap, kami lebih suka berlomba di lintasan kering saja. Tapi, sebagai atlet tentu harus siap mengantisipasi semua kemungkinan. Intinya, saya dan Nicola siap berlomba," tambahnya.
Satu-satunya pereli Asia Tenggara di kancah kejuaraan dunia itu menggarisbawahi salah satu special stage yang akan dilombakan pada hari Sabtu. Panjangnya 50 km, treknya sempit, dan berkarakter cepat.
"Akan sangat menguras stamina. Butuh konsentrarsi lebih di lintasan itu. Selebihnya sama saja dengan yang lain. Kecuali enam SS di dalam kota yang berlangsung di lintasan aspal, masing-masing 1,6 km. Rasanya pengalaman di Rally Jerman yang full aspal akan sangat berguna di sana," tuturnya. (Def)