Liputan6.com, Jakarta - Sejak awal pekan ini, Facebook dihebohkan dengan poster dengan sosok Ustad Abdul Somad. Penceramah yang akrab disapa UAS itu menyebut Facebook haram dalam posternya.
Dengan data dari CrowdTangle, fitur insight publik yang dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook, Tim Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun di Facebook yang menyebut UAS mengatakan Facebook haram.
Baca Juga
Tiga akun itu adalah Thomas Pattimura Alifuru, Adam Hawa Muhammad Mansyur, dan Munaz Inara. Ketiganya menampilkan foto poster UAS yang sama dengan narasi:
Advertisement
"FACE BOOK HARAM
Karena dibuat oleh kafir untuk merusak iman Islam.
Menulis status di wall menyerupai Tembok Ratapan kaum Yahudi".
Lalu, benarkah UAS menyebut Facebook haram? Simak penelusurannya di halaman berikut.
Â
Â
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran foto tersebut. Tim memasukkan foto itu ke mesin pencari, Google Image.
Â
Hasil penelusuran menyebut foto itu sudah berada di Facebook UAS sejak 15 Desember 2018. Isinya pun bukan tentang bermain Facebook haram, melainkan larangan untuk mengikuti perayaan tahun baru Masehi 2019.
Begini narasi yang sebenarnya ada di dalam poster UAS:
"Malam Tahun Baru 2019, No Bonceng, No Bencong dan No Mabuk. Jangan Melalak (keluyuran, red), Ada Zikir Ikut, Tak Ada, Tidur."
Â
Postiangan UAS itu sudah dihapus oleh Facebook karena dianggap melanggar ketentuan yang mereka buat. Begitulah yang tertuang dalam artikel di Hidayatullah.com.
"Postingan Anda melanggar Standar Komunitas kami tentang ujaran kebencian," demikian keterangan dari Facebook setelah menghapus unggahan tersebut sebagaimana informasi lewat tangkapan layar Facebook.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Poster yang menyebut UAS mengatakan Facebook haram adalah informasi yang salah. Faktanya, poster itu merupakan larangan yang dianjurkan UAS untuk mengikuti perayaan tahun baru Masehi 2019.
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement