Simak, Cara Cerdas Menangkal Hoaks yang Tersebar di Media Sosial

Langkah mudah pertama yang paling gampang mengetahui sebuah informasi hoaks di media sosial cukup dengan menggunakan Google News.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 14 Des 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi palsu, fake
Ilustrasi palsu, fake. (Sumber: Pixabay/TheDigitalArtist)

Liputan6.com, Jakarta - Persebaran hoaks di media sosial semakin merajalela. Setiap pekannya, Cek Fakta Liputan6.com membantah puluhan hoaks yang tersebar di media sosial seperti Facebook hingga WhatsApp Grup.

Untuk menangkal hoaks yang kerap mengecoh di media sosial, beberapa organisasi seperti PBB hingga UNESCO mencanangkan pekan literasi yang fokus pada masyarakat di era digital dan bahaya disinformasi.

Berikut ini Cek Fakta Liputan6.com memaparkan beberapa cara cerdas menangkal hoaks yang sering tersebar di media sosial:

1. Cek Sumber Berita

Langkah mudah pertama yang paling gampang mengetahui sebuah informasi dengan menggunakan Google News. Anda bisa memeriksa apakah informasi yang Anda lihat telah dilaporkan oleh media yang dapat dipercaya. Jika berita yang Anda baca tidak bisa divalidasi oleh sumber resmi yang lain, kemungkinan besar berita itu palsu.

2. Periksa Foto

Biasanya, sebuah informasi palsu alias hoaks menggunakan foto yang tidak sesuai. Nah, untuk mengetahui kebenaran dari sebuah foto, Anda bisa melakukan penelusuran gambar terbalik melalui Google Images atau Yandex.

Nanti, hasil pencarian Google Images atau Yandex akan mencari database online apakah foto itu bisa pernah muncul secara online atau tidak. Dari sini, Anda bisa mengetahui apakah foto itu diselewengkan atau tidak.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


3. Perhatikan URL

Penyingkat URL
Penyingkat URL (Sumber: The Next Web).

Anda pasti sering menemukan pesan dengan iming-iming hadiah yang mencantumkan sebuah link URL. Ketika Anda klik link tersebut, Anda diminta memasukan data pribadi.

Perlu diingat, URL sebuah informasi hoaks biasanya menggunakan domain yang tidak jelas. Domain yang mainstream digunakan adalah dotcom hingga dotgodotid.

4. Mengecek Kredibilitas Narasumber dalam Berita

Narasumber yang dikutip dari suatu berita juga dapat digunakan sebagai indikator keakuratan informasi. Untuk mengecek kredibilitas narasumber yang pernyataannya dimuat dalam suatu pemberitaan, warga dapat mencari data diri seseorang melalui situs pipl.com.

Aplikasi berbasis web yang mengklaim dirinya sebagai mesin pencarian data diri terbesar di dunia ini dapat digunakan dengan memasukkan kata kunci berupa alamat email, nama pengguna media sosial, bahkan nomor telepon. Cara ini juga bisa digunakan dengan menggunakan search engine lain seperti Bing atau Google.

 


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya