YouTube Hapus Wawancara Terbaru Donald Trump untuk Mencegah Hoaks

Pada 17 Februari 2021, saluran TV Newsmax mengunggah video wawancara dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di YouTube.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 23 Feb 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2021, 14:00 WIB
Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya.
Donald Trump. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Jakarta - Pada 17 Februari 2021, saluran TV Newsmax mengunggah video wawancara dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di YouTube. Namun video itu sudah menghilang dari YouTube.

Seorang juru bicara Newsmax mengatakan kepada The Epoch Times, video wawancara Donald Trump itu sudah dihapus karena melanggar aturan YouTube.

Serangkaian wawancara yang ada di video itu terpaksa dihilangkan dari YouTube untuk mencegah spam, penipuan, hingga hoaks. Kebijakan baru YouTube ini bekerja sama dengan Google yang ditetapkan apa akhir 2020.

Google mengatakan kalau mereka akan menghapus konten yang menyesatkan orang dengan tuduhan adanya kesalahan atau penipuan soal hasil pemilihan Presiden AS, tahun lalu.

Donald Trump, dalam wawancara Newsmax menyebut dia memenangkan pemilu AS 2020. Dia juga membuat klaim serupa saat wawancara dengan Fox News, pekan lalu, tapi video itu masih ada di YouTube.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bukan Pertama Kali

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Donald Trump. Dok: Gedung Putih

Ini bukan pertama kalinya video wawancara Donald Trump hilang di YouTube. Pada Januari 2021, YouTube menghapus konden dari saluran Trump karena melanggar kebijakan untuk tidak menghasut kekerasan.

Hingga saat ini, saluran YouTube milik Donald Trump masih dibekukan. Selain YouTube, Twitter dan Facebook juga membekukan Donald Trump dari platform mereka.

Namun, Trump mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Parler, pesaing baru di Twitter. Trump yakin platform ini memberinya banyak kebebasan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya