MUI Ajak Masyarakat Tidak Terhasut Hoaks soal Vaksin Covid-19

MUI sendiri tengah melakukan vaksinasi untuk melawan Covid-19 bagi 500 pengurusnya yang dilakukan dalam dua gelombang.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Mar 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap masyarakat tidak termakan hoaks soal vaksin Covid-19. MUI juga mengajak seluruh masyarakat mengikuti program vaksinasi.

MUI sendiri tengah melakukan vaksinasi untuk melawan Covid-19 bagi 500 pengurusnya yang dilakukan dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama dilakukan penyuntikan terhadap 250 orang pada Rabu (3/3/2021), sementara setengahnya lagi digelar dua pekan lagi.

"Tujuan vaksinasi ini merupakan ikhtiar pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga dapat memutus mata rantai penularan," ujar Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah Cholil Nafis, dikutip dari Antara.

Dengan langkah tersebut, ia berharap semakin memantapkan masyarakat untuk ikut program vaksinasi sekaligus meyakinkan bahwa vaksin ini aman serta dijamin kehalalannya.

"Kita ingin mengirim pesan bahwa ulama itu telah divaksin maka umat mengikuti ulamanya bahwa vaksin Covid-19 ini halal, aman, dan Insya Allah imun untuk kita semua," kata dia.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Bentuk Ikhtiar

Cholil merinci ada tiga hal yang membuat masyarakat enggan divaksin. Pertama karena sebagian dari mereka takut jarum suntik, kemudian termakan hoaks bahwa COVID-19 dan vaksin merupakan konspirasi global, dan terakhir adalah mereka yang menganut keyakinan fatalisme (jabariyyah).

"Ada orang yang masih keyakinannya adalah orang yang fatalisme jabariyyah, dianggap ini penyakit dari Allah, ya sudah hilang dari Allah. Padahal kita untuk menghilangkan tentu kita butuh sebab-akibat, ada hukum kausalitas," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Cholil, sebab-akibat yang dilakukan sekarang adalah dengan cara divaksin. "Tetap Allah yang menyembuhkan tetapi harus ada upaya manusianya," ujarnya.

Dalam kegiatan vaksinasi di MUI, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau secara langsung proses vaksinasi dan memberikan pemahaman tentang manfaat vaksin kepada seluruh penerima.

Menkes berharap upaya yang dilakukan pimpinan MUI ini bisa memantik masyarakat untuk ikut serta dalam program vaksinasi, sehingga Indonesia bisa cepat keluar dari krisis pandemi Covid-19.

"Terima kasih teman-teman, mudah-mudahan bisa membangun gerakan vaksinasi untuk Indonesia dan tolong didukung agar semua teman-teman, semua rakyat ini merasa nyaman dan aman," kata Budi. (Antara)

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya