Cek Fakta: Tidak Terbukti WHO dan Pemerintah Arab Saudi Tak Akui Vaksin Sinovac

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Apr 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 15:00 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Paat J F Jonas, pada 10 April 2021.

Unggahan klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac berupa tulisan sebagai berikut:

"“Vacsin Sinovac Biofarma “Tidak di akui oleh Kerajaan Saudi Arabia ( bahkan oleh WHO sekalipun) .Untuk Jemaah Umrah atau Haji ...Semua permainan “Uang dan kekuasaan “saja untuk dapat melaksanakan suatu bentuk Ibadah .Mari kita lihat permainan ini berakhir dgn kemenangan siapa..!!!

Semoga Upaya Positive Pemerintah Republik Indonesia membuahkan hasil."

Benarkah klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

Simak Video Berikut

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac, dengan menghubungi Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi.

Siti Nadia mengatakan, klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac tidak benar.

"Tidak itu," kata Siti Nadia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Menurut Nadia, Vaksin Sinovac terdaftar di WHO dan negara bisa  menggunakan. Meski Vaksin Sinovac saat ini sedang dalam proses mendapat Emergency Used Listing  (EUL) dari WHO.

"Sinovac sendiri sedang dalam proses EUL ke WHO, selama sebuah vaksin memenuhi syarat efikasi lebih dari 50 persen dan ada di dalam lanscape atau terdaftar di WHO negara bisa gunakan," papar Nadia.

Dia melanjutkan, vaksin covid-19 yang digunakan negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan India juga belum mendapat rekomendasi EUL dari WHO.

"Banyak negara tetap menggunakan, seperti Sputnik, Moderna dan Novovax, jadi WHO tidak ada rekomendasi merek vaksin itu," tutur Nadia.

Dalam artikel berjudul "Menag: Syarat Umrah Harus Divaksin Covid-19 yang Tersertifikasi WHO" yang dimuat situs liputan6.com, pada 10 April 2021. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, terkait vaksin Covid-19 Sinovac yang belum tersertifikasi, ada proses yang sedang dilakukan agar vaksin asal China itu bisa teregister oleh WHO.

 

Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim WHO dan Pemerintah Arab Saudi tidak mengakui Vaksin Sinovac tidak benar.

Vaksin Sinovac masuk dalam daftar WHO dan sedang dalam proses mendapat rekomendasi EUL dari WHO.

banner cek fakta unproven
banner cek fakta unproven (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya