6 Hoaks Penyebab Kanker, dari Pakai Masker sampai Radiasi Wifi

Berikut kumpulan hoaks penyebab kanker hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Jun 2021, 12:50 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi hoax
Ilustrasi hoax

Liputan6.com, Jakarta- Kanker merupakan salah satu penyakit berat yang bisa mematikan, sejumlah informasi penyebab kanker pun beredar di media sosial.

Penyebab kanker tersebut pun beragam dari menggunakan masker hingga Radiasi Wifi. Namun, berdasarkan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim tersebut terbukti tidak benar alias hoaks.

Berikut kumpulan hoaks penyebab kanker hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

1. Memakai Masker Selama Setahun Bikin Kanker

Beredar lagi di media sosial klaim terkait masker yang bisa menyebabkan kanker. Postingan ini ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Salah satunya yang dibagikan oleh akun bernama Ari Kampai Bin Anwar. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Januari 2021. Berikut isi postingannya:

"Apa lagi ya yang di impor dari China ya..virus sudah.. instalasi fasilitas pengobatan virusCorona untuk rumah sakit sudah.jarum suntik sudah.masker sudah,,detektor virus sudah.vaksin Corona sudah..

Oh iya ..nanti ada lagi di impor china.untuk pengobatan kanker paru paru beserta obat nya..Karana China sudah menyiapkan semua nya..China sudah tahu jika orang make masker monoton s lama setahun lebih orang bisa kena kanker paru-paru,, karena racun carbondioksida yang di hirup terus..

Susah juga sih.. pemerintah kita kiblat nya ke China..kalo tak ..tak bisa ngutang yang bayar oleh anak cucu penerus bangsa Indonesia ini."

Lalu benarkah pemakaian masker selama setahun bisa menyebabkan kanker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim yang menyebut masker bisa membuat kanker adalah tidak benar. Faktanya menurut studi memakai masker justru mengurangi risiko penularan Covid-19.

 

2. Mengonsumsi Daun Pakis Berbahaya karena Memicu Kanker

Kabar tentang bahaya mengonsumsi daun pakis beredar di media sosial. Kabar ini diunggah oleh akun facebook Yanthi Juang pada 7 Januari 2020 lalu.

Akun facebook Yanthi Juang mengunggah sebuah gambar tangkapan layar pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp. Dalam gambar tersebut terdapat narasi yang berisi peringatan bahaya mengonsumsi daun pakis.

Berikut narasinya:

Mohon share agar makin banyak orang yg tau! Pengetahuan itu berharga. Pakis berbahaya. Pakis adlh tumbuhan penyebab cancer, tumbuhan ini sangat racun, tak ada serangga yg berani makan. Mohon tdk lg makan tumbuhan ini, tumbuhan ini akan menyebabkan cancer lambung. Akibat makan miding atau paku/pakis, orang-orang Sarawak pengidap cancer lambung paling tinggi. Paku-pakuan adlh tumbuhan spora berpembuluh. Dalam proses metabolisma menghasilkan terpenol-glucoside, yg dipastikan sbg zat penyebab utama cancer tumbuhan spora berpembuluh.

Benarkah daun pakis memicu kanker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pakis mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, kalsium, dan protein. Kandungan tersebut baik untuk tubuh.

Memang, sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Cancer menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara konsumsi pakis dengan pengembangan kandung kemih dan kanker usus pada sapi.

Dan beberapa tahun sebelumnya, dalam sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, ptaquiloside dapat mengembangkan risiko tumor pada sampel tikus.

Meski demikian, penelitian tersebut tidak menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi pakis dengan perkembangan kanker pada manusia.

 

3. Makan Bakso Lalu Minum Air Es Picu Kanker

Kabar mengenai meminum air es usai menyantap bakso yang dapat menyebabkan kanker, viral di media sosial.

Kabar ini beredar lewat video. Dalam video berdurasi 21 detik itu terlihat seseorang yang sedang menyentuhkan sup daging dengan sendok sayur. Di dalam sendok sayur itu, terdapat sebuah es batu.

"Membuang lemak daging dengan menggunakan batu es, makanya kalau kita sering makan es habis makan bakso maka lemak ini akan menjadi biangnya penyakit kanker. Karena dia memadat," tutur orang tersebut di dalam video.

Video ini kemudian diunggah oleh akun facebook Insipirasi Kehidupan. Dalam unggahannya, akun ini memberikan sebuah narasi.

"Siapa yang punya kebiasaan makan bakso lalu minum air ess...wkwkwkkw ternyata oh ternyataa...Note : ini bukan hasil uji ilmiah, krn lambung atau tubuh juga pintar, yang terpenting ini ingin menggambarkan bahwa konsumsi lemak berlebihan tidaklah baik buat tubuh, terlebih kalau lemaknya lemak jenuh," tulis Insipirasi Kehidupan.

Benarkah makan bakso lalu minum air es picu kanker? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, meminum es setelah menyantap bakso bisa menyebabkan kanker ternyata salah. Hal ini sudah diklarifikasi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dan dr Eko Priatno SpB-KBD dari Bethsaida Hospital.

Menurut dr Ari, memakan bakso lalu minum es dapat menyebabkan kanker usus itu adalah hoaks.

Simak Video Berikut

Berikutnya

4. Makan Sayap dan Ceker Ayam Diklaim Picu Kanker pada Wanita

Akun Facebook bernama Masakan kuliner nusantara mengunggah foto ayam dan ilustrasi gambar rahim. Foto tersebut diunggah pada 8 November 2019 lalu.

Dalam unggahan foto itu, dia menuliskan artis wanita Tionghoa yang terkena kista coklat lantaran sering memakan sayap ayam.

Akun itu menuliskan, wanita yang suka mengonsumsi sayap dan ceker ayam lebih rentan terkena kanker yang berkenaan dengan kelenjar hormonal.

"∆[SEKILAT INFO KESEHATAN]

"SAYAP & CEKER AYAM ? "

Entah Anda sudah menikah atau belum menikah, maka perempuan harus berhati². Baru² ini artis Tionghoa Xia Yi divonis tumbuh LISTS dalam rahim (kista coklat) dan Hu Qing Wen melakukan operasi tumor yg penuh dengan darah, dan darahnya berwarna hitam gelap. Mereka berpikir bahwa setelah operasi akan sembuh, tetapi hanya beberapa bulan kambuh lagi, sehingga akhirnya mereka melakukan konsultasi ke ginekolog.

Dokter Ginekolof tsb kemudian bertanya : "Apakah Anda suka makan sayap ayam, dia sangat terkejut ?

"Loh, koq dokter bisa tahu kesukaanku ?

"Hormon pertumbuhan (growth-hormone) ayam ataupun antibiotiknya, selalu diinjeksi di bagian sayap, atau leher ayam. Sementara kaki Ayam tempat menimbun "end product" antibiotik dan turunan "second hormonal" Dokter tsb meneruskan : Karena itu kegemaran makan sayap ayam atau kaki, akan serta merta menambah sekresi hormon bagi wanita. Akibatnya "second hormonal" tsb akan terakumulasi menjadi TOXIN yg ujung²nya menjadi karsinogen, sehingga wanita pengkonsumsi SAYAP + KAKI ayam sangat rentan terkena kanker yg berkenaan dengan kelenjar hormonal seperti : kanker rahim, cervix dan payudara. Oleh karena itu, kami menyarankan Anda jangan "banyak" mengkonsumsi sayap ayam atau kakinya.

Saat ini 80% wanita memiliki fibroid rahim dan mudah untuk mendapatkan kista coklat tersebut.

Ketika Anda menerima pesan ini, Apa yg akan Anda lakukan ? Meneruskannya kepada teman dan keluarga di sekitar (teman² terutama perempuan). Atau end-chat dan skeptis ? Ekspektasi saya : Jika di friend-list anda ada 851 kontak, cukup 10 orang saja yg men-share ulang, sehingga minimal juga ada 10 orang yg baca. Snow ball effect, siapa tau di kelipatan kesekian ada yg TERTOLONG Karena anda peduli... indahnya berbagi.. " tulis Masakan kuliner nusantara menyertai unggahan fotonya.

Benarkah makan sayap dan ceker ayam picu kanker pada wanita? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim makan sayap dan ceker ayam picu kanker pada wanita tidak didukung bukti kuat.

Karena hingga saat ini, belum bisa dipastikan pengaruh makan sayap dan ceker ayam dapat menimbulkan penyakit kanker, terlebih lagi bagi wanita.

 

5. Pesan Berantai tentang Penyebab Kanker Rahim

Pesan berantai berisi informasi yang diklaim sebagai penyebab kanker rahim, kembali viral di media sosial Facebook. Dalam pesan itu, terdapat empat hal yang diklaim dapat menimbulkan kanker rahim.

 

Dalam pesan berantai itu, akun facebook Jumari Polinela juga menyebut Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia (LPKI) sebagai sumber dari pesan berantai itu.

Berikut isi dari pesan berantai yang diunggah oleh akun facebook Jumari Polinela:

"ASAL USUL KANKER Di RAHIM !!!

Sharing untuk para wanita (Bila pria yg terima tolong di teruskan ke wanita? di sekitar anda)

1. "Jangan Minum air Es,air soda,dan kelapa Saat Haid"2. "Jangan keramas karena pori kepala sedang terbuka pd saat haid krn bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala)""sangat berbahaya efek ini bisa di rasakan saat muda dan saat tua"3. "Jangan makan mentimun saat sdng haid karena getah yg ada pada mentimun bs menyebabkan haid tersisa di dinding rahim.4. "Selain itu saat sedang haid" "Tubuh tdk boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut karena bisa menyebabkan muntah darah, rahim bisa terluka.

"Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 thn dapat menyebabkan "KISTA & KANKER RAHIM". Tolong info ini disebarkan ke banyak wanita baik ibu, istri, anak putri kita, maupun teman wanita, ini . menunjukkan bahwa kita peduli sama mereka...Sayangi wanitamu. Indahnya Berbagi...Jgn putus dikamu ya...1 x kiriman saja mungkin kamu sudah menyelamatkan 1 orang wanita.semoga bermanfaat bagi para wanita. .

SUMBER : LPKI ( LEMBAGA PENYULUHAN KANKER INDONESIA )," tulis akun facebook Jumari Polinela.

Benarkah informasi peyebab kanker rahim tersebut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, pesan berantai tentang empat hal yang dapat menyebabkan kanker rahim ternyata tidak benar alias hoaks.

Informasi itu hanya sekedar mitos belaka. Munculnya kanker disebabkan karena faktor genetik (riwayat keluarga), gaya hidup, makanan yang dikonsumsi, dan faktor eksternal lainnya, misalnya infeksi virus HPV pada kanker leher rahim.

 

6.  Pancaran Radiasi Wifi Memicu Kanker Darah pada Anak

 Klaim tentang pancaran radiasi wifi dapat memicu kanker darah pada anak beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan akun Facebook Devi Harmi pada 9 Desember 2020.

Akun Facebook Devi Harmi mengunggah sebuah narasi berisi klaim pancaran radiasi wifi dapat memicu kanker darah pada anak.

Berikut isinya.

"Peringtan untuk orang tua kakek dan nenek.

Assalamualaikum wr wb

Selamat pagi saudara saudaraku yang ada di ICJ salam sejahtera untuk kita semua. Perkenankanlah saya atas nama Retno Seysa Sekarsary Pumpido selaku ,Bude dari Ananda Zein Raffael Khasan,usia 3th(blm genap)yang sampai saat ini sudah 2 mggu terbaring dirmh sakit karena didiagnosa terkena kanker darah..yang mana kita semua tdk tau dan tdk ada gejala sebelumnya dirumah,anak tsbut aktif,sehat,pintar bahkan sdh sekolah di PAUD dan hanya dengan kurun waktu 1 bln gejala yg menyerang sangatlah cepat,bermula dari sariawan,dan demam ,serta mata sedikit bengkak..kami mengira hanyalah efek dari mnangis yg tak berkesudahan hingga mnjadikan mata itu sembab..singkat cerita kami bawa ke salah satu klinik anak dan disarankan utk lgs kermh sakit,dan kamipun bawa kermh sakit dkt kami tinggal dan pihak dokter tdk berani ambil tindakan krn dirasa sudah parah dan hrs dibawa ke RS Pantirapih atau Sardjito..mngingat krn kondisi anak sdh lemas kami bw ke RS Pantirapih dan dirawat 3hr disana..dgn kondisi yg semakin memburuk pihak RS merujuk lagi ke RS Sarjito buat penanganan yang lebih...Setelah Keponakan kami dirawat disana dan sdh menjalani CTScan,hasil yg mencengangkan krn keponakan kami mengidap kanker darah..dan sudah stadium 4😭😭 Dengan kemotraphy dan pengambilan sumsum tulang belakang menjadikan kami sekeluarga sedih,prihatin,kenapa anak sekecil ini harus menderita sakit seperti itu...adakah salah dikami?? Lantas saya mencari jawaban apa yang menyebabkan anak ini sakit sperti ini...Pihak medis menjawab byk faktor ..salah satunya adalah terkena RADIASI (bersumber dari Gadget,radiasi Wifi).Tersontak kami baru sadar,kami baru percaya,karena selama ini ananda Zein Raffael sangat intens bermain gadget(hp dgn you tube nya) dan dari pancaran wifi yg ada di rmh kami..dan membiarkannya karena anak dirasa diam saat bermain gadgetnya.Kami menangis,kami sedih,kami menyesal...knp kami biarkan anak2 asik dgn gadgetnya....Hingga sekarang terjadilah seperti ini....Disini kami hanya berbagi kepada saudara2ku di sini,janganlah sampai terjadi hal yang sama seperti pengalaman kami..janganlah menyesal jika sdh trjadi ..sebelum terjadi lebih baik katakan TIDAK untuk anak2 kita yg masih balita...

Dari kami..Mohon didoakan kesembuhan ananda ZEIN RAFFAEL KHASAN,agar segera diangkat penyakitnya dan kembali pulang berkumpul bersama keluarga....

Hanya kami minta doanya untuk kesembuhan ponakan kami ini..

Maaf jika sudah panjang tulisan kami,dengan share pengalaman tersebut,berarti panjenengan menyelamatkan sejuta balita untuk generasi masa depan yg sehat..

Mohon maaf jika byk salah pada kami,untuk pembelajaran kita semua

Terimakasih Wassalamualaikum..wr wb.Salam Sehat Selalu

S.A.G🙏🙏

@Copas," tulis akun Facebook Devi Harmi.

Benarkah radiasi wifi bisa memicu kanker darah pada anak? Berikut penelusurannya.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim radiasi wifi dapat memicu kanker darah pada anak ternyata tidak terbukti. Faktanya, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara wifi dengan kanker darah.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya