Jubir Vaksin Covid-19 Sebut Hoaks Sebabkan Lansia Enggan Divaksin

Lansia penting mendapatkan vaksin seiring sistem daya tahan tubuhnya yang menurun melawan virus.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 13 Agu 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan para lansia termasuk kelompok usia yang perlu mendapatkan vaksin Covid-19 bahkan jika mereka memiliki penyakit komorbid.

"Banyak sekali hoaks yang kemudian membuat lansia berpikir komorbid tak bisa divaksin. Padahal, vaksin sudah dirancang untuk yang memiliki komorbid. Kita tahu vaksin ini ditujukan untuk virus penyebab Covid-19 dan virus ini berisiko dialami orang dengan komorbid," kata Nadia dikutip dari Antara, Jumat (13/8/2021).

Meski demikian, Nadia menyebut sebelum disuntik, komorbid yang dialami lansia perlu dipastikan terkontrol. Mereka dengan hipertensi misalnya, vaksin tetap bisa diberikan asalkan tekanan darahnya di bawah 180/110 MmHg dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining.

Sementara bagi kelompok komorbid dengan diabetes, vaksinasi bisa diberikan sepanjang belum ada komplikasi akut dan kondisinya stabil.

"Kalau punya tekanan darah tinggi, di bawah 180, masih bisa disuntik, atau kalau punya penyakit jantung dia tidak sedang sesak, keringat dingin, tidak ada serangan maka vaksinasi tetap bisa diberikan," tutur Nadia.

Nadia mengingatkan, pentingnya lansia bisa mendapatkan vaksin seiring sistem daya tahan tubuhnya yang tak sekuat dan secepat orang muda melawan virus, akibat penuaan. Belum lagi penyakit komorbid yang umum pada lansia.

"Sistem (imun) yang berproses lebih lambat (akan lebih lambat mengenali virus penyebab Covid-19), maka itu perlu adanya vaksinasi untuk membantu melatih sistem imun supaya lebih cepat, siap, tanggap, kalau nanti betul-betul terkena Covid-19," ujar Nadia.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya