Panglima TNI Sebut Ada Sebagian Warga Menolak Divaksin Covid-19 karena Hoaks

Menurut Panglima TNI, vaksinasi merupakan salah satu strategi dalam perang melawan Covid-19.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, masih ada sebagian masyarkat di beberapa daerah yang enggan divaksin karena terpengaruh hoaks vaksin Covid-19.

"Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang belum mau divaksin karena banyaknya hoaks dan pemberitaan yang keliru," kata Hadi dikutip dari Antara, Rabu (20/10/2021).

Padahal, kata Hadi, vaksinasi merupakan salah satu strategi dalam perang melawan Covid-19. Oleh karena itu, saat ini pemerintah melakukan upaya percepatan vaksinasi nasional agar mencapai target vaksinasi diatas 70 persen.

"Untuk memberikan vaksinasi bagi 208 juta lebih rakyat Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Membutuhkan kerja keras dan manajemen lapangan yang baik dari semua komponen bangsa," ucap Hadi.

Hadi menegaskan, sinergi TNI, Polri, Pemda, dan seluruh elemen masyarakat dalam melaksanakan 3M, 3T, dan vaksinasi adalah senjata bersama agar dapat menekan pandemi.

"Kerja sama dan bahu-membahu memberikan bantuan sosial kepada saudara-saudara kita yang terdampak pandemi Covid-19 merupakan senjata bersama untuk menekan laju pandemi Covid-19," tutur Hadi.

Oleh karena itu, dia menekankan agar terus meningkatkan sinergitas TNI, Polri, dan seluruh elemen masyarakat dengan menjaga terus persatuan dan kesatuan bangsa, memelihara kekompakan dalam melaksanakan tugas demi bangsa dan negara.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya