Simak Hoaks Terbaru Seputar Vaksin Covid-19

Berikut kumpulan hoaks terbaru seputar vaksin Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Nov 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Hoax
Ilustrasi Hoax. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar vaksin Covid-19 beredar di tengah masyarakat, hal ini menciptakan kekhawatiran masyarakat terhadap upaya untuk meningkatkan kekebalan dari penularan penyakit yang diakibatkan virus SARS-CoV-2 tersebut.

Agar tidak menjadi korban hoaks seputar vaksin Covid-19, sebaiknya kita memastikan kebenaran informasi yang didapat.

Cek Fakta Liputan6.com pun terus melakukan penelusuran terhadap informasi seputar vaksin Covid-19 untuk memastikan kebenarannya, namun sebagian kabar tersebut terbukti tidak benar alias hoaks.

Berikut kumpulan hoaks terbaru seputar vaksin Covid-19:

1.Foto Bayi Hasil Modifikasi Genetik Akibat Ibunya Divaksin saat Hamil

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Oktober 2021.

Unggahan tersebut berupa siaran berita yang menampilkan seorang menunjukkan foto seorang bayi yang memiliki ekor.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil

 

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

 "Inti dari berita ini bahwa ini bukan pakcin, melainkan modifikasi genetik....😨😨

Bayi ini lahir dengan ekor, mempunyai bulu kurang tau bagian mananya), dan bermata satu. Lahir dari ortu yang mendapatkan suntikan modern dan atau freezer (typo)

..Ya Allah.... Save bumil...Ngeri lheee...."

Benarkah penampakan bayi modifikasi genetik akibat ibunya divaksin saat hamil? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. Informasi Satu Sekolah di Afrika Selatan Meninggal Pasca Divaksin

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin:

 "🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️Satu sekolah.. Di Afsel... Meninggal pasca di Vaksin...

Postingan kawan kawan di Berbagai media mnstream di hapus sama BIG TECH... nya SORROS... Cuma bisa di share lewat Telegram...

skarang kita bagi... brantai lewat WA.🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️"

Benarkah informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

3. Lebih 70 Persen Warga UK Meninggal Setelah Divaksin Covid-19 Lengkap

Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim yang menginformasikan, lebih dari 70 persen warga United Kingdom (UK) atau Britania Raya meninggal dunia akibat divaksin Covid-19 secara lengkap.

Informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap berupa foto ini beredar melalui platform Facebook pada 28 Oktober 2021 lalu.

Berikut merupakan isi informasi yang tertera pada foto tersebut:

“+70% Fully Vaxxed Dead in UK”

Pada foto, juga terdapat narasi berbahasa Tagalog, bahasa dari negara Filipina. Berikut merupakan narasi lengkapnya:

“Sabi ni fb harmful daw ang mga post ko nato ������"

Adapun arti dari narasi tersebut yaitu

“FB bilang postingan saya sepertinya berbahaya”.

Selain itu, unggahan juga disertai dengan keterangan

“Wait nyo lang 94% world populationDead!!!” yang artinya “Tunggu 94 persen populasi dunia meninggal”.

Unggahan ini pun telah disukai oleh 4 warganet dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Lalu, benarkah informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya