Kumpulan Hoaks Terkini Seputar Covid-19, Simak Faktanya

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Nov 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2021, 07:00 WIB
Banner Ilustrasi Lonjakan Covid-19
Banner Ilustrasi Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks seputar Covid-19 masih beredar dengan bentuk yang beragam, bahkan jumlahnya terus bertambah. Catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebaran informasi bohong seputar penyakit yang diakibatkan oleh penyakit SARS-CoV-2 ini mencapai 5.036 unggahan.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi viral seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan hoaks seputar Covid-19:

1. Penampakan Darah yang Sudah dan Belum Divaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim foto penampakan warna darah yang belum dan sudah divaksin Covid-19

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim berupa foto yang menunjukkan perbedaan warna darah pada orang yang belum dan sudah divaksin Covid-19.

Kedua foto tersebut diunggah secara bersamaan melalui Facebook pada 6 Oktober 2021. Pada foto pertama, terdapat keterangan “No Inoculation” yang berdempet dengan darah berwarna terang dan “Inoculated Blood” berdempet dengan gambar darah berwarna gelap.

Selain itu, darah berwarna gelap juga disertai tulisan lain, yaitu “Black & Thick. Depleted of Hemoglobin” yang artinya “Gelap dan Tebal. Hemoglobin Habis”.

Sedangkan, foto kedua disertai dengan tulisan “Unvaxed” pada warna darah yang lebih terang dan “Vaxinated” pada warna yang lebih gelap.

Lalu, benarkah foto tersebut menunjukkan perbedaan warna darah pada orang yang belum dan sudah divaksin Covid-19? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

2. WHO Sebut COVID-19 Sama Seperti Flu Biasa dan 500 Ribu Orang di AS Tewas karena Vaksin

Belakangan ini beredar informasi megenai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui virus corona COVID-19 sama seperti flu biasa dan ada 500 ribu orang Amerika Serikat meninggal dunia karena divaksin.

Informasi ini dibagikan oleh salah satu akun Facebook pada 25 Oktober 2021. Dalam unggahnnya terdapat foto Reiner Fuellmich dan disertakan narasi sebagai berikut.

"INNALILLAHI....‼️WHO MENGAKUI VIRUS COVID SAMA SEPERTI FLU BIASA, 500.000 ORANG AMERIKA MATI KARENA DIVAKSIN".

Lalu, benarkah WHO mengakui Virus COVID-19 seperti flu biasa dan ada 500 ribu orang di Amerika Serikat yang meninggal karena vaksin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya