Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan terkait virus covid-19 varian Omicron tidak banyak tersebar karena tingginya tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 13 Desember 2021.
Advertisement
Baca Juga
Dalam akun itu terdapat narasi sebagai berikut:
"Mengapa Indonesia lebih tahan terhadap Omicron-varian terbaru covid-19? Karena Indonesia bercuaca panas?
"Lebih karena tingkat sinar UV di Indonesia lebih tinggi"
Selain itu ada juga akun yang memposting dalam bentuk video dengan menambahkan narasi:
"Bersyukurlah Sinar UV (Ultraviolet) di Indonesia bisa menjadi tameng Virus Omicron"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim virus covid-19 varian Omicron tidak banyak tersebar karena tingginya tingkat sinar ultraviolet di Indonesia?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan meminta penjelasan dari Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi.
"Tidak ada hubungannya penyebaran Omicron dengan tingkat sinar ultraviolet di Indonesia. Omicron sendiri pertamakali terdeteksi di Afrika Selatan yang punya cuaca panas seperti Indonesia," ujar dr. Nadia saat dihubungi Senin (20/12/2021).
"Yang jelas varian apapun bisa dicegah dengan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan yang ketat dan deteksi dini kalau ada keluhan. Banyak masyarakat yang lebih percaya hoaks dan misinformasi, itu sebabnya edukasi harus terus dilakukan agar kejadian Juli kemarin tidak terulang," katanya menambahkan.
Selain itu Cek Fakta Liputan6.com juga meminta penjelasan dari dr. Muhamad Fajri Addai, dokter Relawan Covid-19.
"Tidak ada bukti ilmiah manapun yang menyebut varian Omicron tidak menyebar di Indonesia karena tingginya sinar ultraviolet. Faktanya di Singapura dan Malaysia yang negara tetangga kita juga menyebar," ujar dr. Fajri.
"Banyak faktor yang bisa menyebabkan varian Omicron tidak menyebar seperti tingginya vaksinasi, atau di sini mungkin kekebalannya sudah tinggi atau mungkin karena tidak terdeteksi. Tapi bisa saja terjadi lonjakan lagi, tidak ada yang bisa menjamin," katanya menambahkan.
Di Singapura menurut data hingga Kamis (16/12/2021) terdapat 24 kasus covid-19 varian Omicron. Sementara di Malaysia hingga Sabtu (18/12/2021) terdapat 13 kasus covid-19 varian Omicron.
Sumber:
https://www.channelnewsasia.com/singapore/covid-19-new-cases-deaths-omicron-dec-18-singapore-moh-2388541
https://www.channelnewsasia.com/asia/malaysia-covid-19-omicron-11-more-cases-dec-18-imported-2388781
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim virus covid-19 varian Omicron tidak banyak tersebar karena tingginya tingkat sinar ultraviolet di Indonesia adalah tidak benar.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement