Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar Covid-19 menjadi masalah yang perlu ditanggulangi secara bersama. Pasalnya, keberadaan informasi palsu tersebut dapat berdampak negatif bagi masyarakat dan negara.
Kominfo pun telah menangani hoaks seputar Covid-19 untuk menghentikan sebarannya, dikutip dari situs resmi Kominfo, hingga 21 Juni 2022 sebanyak 5.804 hoaks seputar Covid-19 telah ditindaklanjuti dan 767 konten telah diserahkan ke penagak hukum.
Baca Juga
Hoaks seputar Covid-19 paling banyak dihapus beredar lewat Facebook, jumlahnya mencapai 5.114 unggahan dari 5.367 sebaran. Instansi tersebut juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Twitter sebanyak 564 unggahan dari 588 sebaran hoaks.
Advertisement
Kominfo juga menghapus hoaks seputar Covid-19 yang beredar di YouTube sebanyak 54 unggahan dari 55 sebaran hoaks yang disebar dari platform berbagi video tersebut.
Hoaks Covid-19 yang beredar di Instagram pun tak luput dari penertiban Kominfo, sebanyak 44 dari 52 sebaran unggahan telah dihapus. Berikutnya adalah TikTok, sebanyak 28 unggahan hoaks seputar Covid-19 telah dihapus Kominfo dari 44 sebaran.
Sebaran Hoaks Covid-19
Sebaran hoaks seputar Covid-19 telah mencapai ribuan jumlahnya, berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebaran hoaks hingga 21 Juni 2022 sebaran hoaks seputar Covid-19 bertambah menjadi 6.106 dengan temuan isu hoaks Covid-19 mencapai 2.197.
Dikutip dari situs resmi Kominfo, dari 6.106 hoaks seputar Covid-19 yang tersebar diberbagai media sosial, paling banyak diunggah lewat Facebook sebanyak 5.367. Peredaran hoaks seputar Covid-19 terbesar ke dua lewat Twitter sebanyak 588 unggahan.
Sebaran hoaks seputar Covid-19 ke tiga banyak terdapat di YouTube mencapai 55 unggahan, sedangkan sebaran ke empat terdapat di Instagram dengan 52 unggahan dan sebaran ke lima terdapat di TikTok dengan 44 unggahan.
Hoaks seputar Covid-19 yang beredar di media sosial disajikan dengan isu yang beragam, sehigga dapat mengecoh penerima pesan untuk mempercayai informasi bohong tersebut.
Kita harus waspada ketika mendapat kabar seputar penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut agar tidak menjadi korban hoaks.
Â
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.