Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden Jokowi marah-marah ke para menteri akibat demo kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 18 September 2022.
Video berdurasi 10 menit 11 detik itu menampilkan Jokowi saat sedang memberikan arahan di depan para menterinya. Pada cuplikan video, Jokowi mengatakan, akan mempertaruhkan reputasi politiknya demi rakyat Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kita harus ngerti ini, jangan biasa-biasa saja. Kita yang berada di sini ini, bertanggung jawab kepada 260 juta penduduk Indonesia. Kalau mau minta perpu lagi, saya buatin perpu. Asal untuk rakyat, asal untuk negara, saya pertaruhkan reputasi politik saya," kata Jokowi dalam video tersebut.
Pada video, juga terdapat narasi bahwa Jokowi marah besar kepada para menteri akibat adanya demo terkait kenaikan harga BBM.
"Jokowi Marah Besar Kepada Menteri Dan Kabinetnya Di Tengah Panas Nya Pendemo Kenaikan BBM Dimana2," demikian narasi dalam video.
"Virall.!! Jokowi Marah Besar Akibat Kenaiakn BBM Dan Beberapa Harga Pokok Yang Melambung Tinggi," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 1,4 juta kali ditonton dan mendapat 22 ribu komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu Jokowi marah kepada para menteri akibat demo kenaikan harga BBM? Berikut penelusurannya.
Â
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Jokowi marah kepada para menteri akibat demo kenaikan harga BBM. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "jokowi pertaruhkan reputasi politik" di kolom pencarian situs berbagi video YouTube.
Hasilnya terdapat beberapa video yang identik. Satu di antaranya video berjudul "Jokowi Angkat Kedua Tangan saat Ancam Resuffle Menterinya: Saya Pertaruhkan Reputasi Politik Saya" yang diunggah channel YouTube Tribunnews pada 2022 lalu.
Berikut gambar tangkapan layarnya:
"Presiden Joko Widodo tampak melantangkan suaranya dan menegur para menteri Kabinet Indonesi Maju, dalam sidang kabinet, Kamis (18/6/2020).
Ia juga mengungkapkan kekesalannya lantaran merasa para menteri tersebut masih bekerja biasa saja dan tak ada tindakan ekstra di tengah krisis ini.
Bahkan dalam sebuah momen, Presiden Jokowi tampak mengangkat kedua tangannya setelah mengungkapkan kekesalannya itu.
Dikutip dari tayangan channel YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi awalnya menegur para menteri yang masih bersikap biasa saja dalam penanganan Covid-19.
Ia merasa, tak ada tindakan ekstraordinary atau inovasi lebih dari para menteri tersebut.
Dalam arahan yang disampaikan, Presiden Jokowi menyebut bahwa tidak ada progres dari para menteri dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"Saya harus ngomong apa adanya, enggak ada progres yang signifikan enggak ada," katanya.
Presiden Jokowi lantas menuturkan bahwa langkah apapun akan ia lakukan agar bisa mempercepat penanganan yang ada.
"Kalau mau minta Perpu lagi, saya buatin perpu, kalau yang sudah belum cukup, asal untuk rakyat asal untuk negara saya pertaruhkan reputasi politik saya," tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi tegas meminta agar semua menteri turut merasakan apa yang dirasakan masyarakat.
"Sekali lagi tolong, ini betul-betul dirasakan kita semua, jangan sampai ada hal yang justru mengganggu," tegasnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan, langkah ekstraordinary sangat diperlukan dalam penanganan di masa krisis ini.
"Sekali ini, langkah-langkah ekstraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka langkah-langkah politik dan langkah-langkah kepemerintahan, akan saya buka," katanya.
Ia juga tegas mengatakan bahwa akan melakukan langkah ekstraordinary untuk 267 juta rakyat Indonesia.
Ia lantas menyinggung soal resuffle bagi para menteri yang masih bekerja biasa saja, di masa pandemi ini.
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja resuffle, sudah kepikiran ke mana mana saya, entah buat perpu yang lebih penting lagi, kalau memang diperlukan," ungkapnya.
Dalam momen tersebut, Presiden jokowi bahkan tampak mengangkat kedua tangannya di sela arahannya tersebut.
"Kalau bapak/ibu tidak merasakan, sudah," ungkapnya sambil mengangkat kedua tangannya.
Ia juga kembali menegaskan bahwa memang perlu adanya tindakan ekstraordinary, tak hanya dari para menteri, namun juga dari presiden sendiri," tulis channel YouTube Tribunnews.
Â
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=6sxyZC6LiEQ
Â
Advertisement
Kesimpulan
Video yang diklaim Jokowi marah-marah ke para menteri akibat demo kenaikan harga BBM ternyata tidak benar. Faktanya, dalam video itu, Jokowi kesal kepada para menterinya yang masih bersikap biasa saja dalam penanganan Covid-19. Video merupakan arahah Presiden pada sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 18 Juni 2020 lalu.
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Â
Advertisement