Bawaslu Kalbar Minta Parpol Ikut Lawan Hoaks soal Pemilu 2024

Parpol diminta ikut aktif dalam melakukan pengawasan, seperti ikut menekan informasi palsu atau hoaks.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Okt 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 07:00 WIB
Logo Bawaslu
Logo Bawaslu (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) meminta, pengurus partai politik (parpol) ikut dalam mengawasi mulai dari tahapan hingga menjelang hari pencoblosan pada Pemilu 2024 di 14 kabupaten/kota di provinsi Kalbar. Termasuk memberantas informasi palsu atau hoaks.

"Kemudian para anggota parpol ikut menjadi agen kampanye pengawasan Pemilu 2024, yaitu ikut menyosialisasikan dan mengajak pihak lain agar tidak menyebarkan informasi hoaks," kata  Komisioner Bawaslu Kalbar, Faisal Riza dilansir dari Antara, Jumat (14/10/2022).

Menurut Faisal, ada tiga yang harus dibangun dan perlu melibatkan partai politik untuk mengawasi Pemilu di Kalbar. Ketiga hal itu, yakni parpol ikut aktif dalam melakukan pengawasan, seperti ikut menekan informasi palsu atau hoaks, dan melapor apabila ada atau terjadi praktik politik uang, karena hal itu bisa saja tidak hanya dilakukan oleh peserta pemilu tapi juga penyelenggara.

Dia menambahkan, yang dimaksud peserta pemilu adalah partai politik, tetapi kontestan di dalam pemilu banyak juga. Dan peserta pemilu juga bagian dari masyarakat sehingga mesti mengawasi dan memastikan setidaknya di dalam dirinya sendiri tidak melakukan politik uang.

Atas dasar itulah, menurut dia, Bawaslu Kalbar juga mengajak, para anggota atau pengurus parpol ikut mengawasi apa yang dilakukan penyelenggara pemilu mendatang.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Pontianak, Budahri mengatakan, pihaknya terus mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemilu. Pihaknya berharap dengan keterlibatan stakeholder lainnya bisa ikut mensosialisasikan di masyarakat tentang pengawasan pemilu.

"Peran pengawasan itu tidak hanya dilakukan oleh Bawaslu, tetapi juga membutuhkan partisipasi stakeholder lainnya," katanya.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya