Liputan6.com, Jakarta- Informasi kedatangan tentara China di Indonesia beredar di media sosial dan aplikasi percakapan, kabar tersebut pun menimbulkan beragam tanggapan.
Kabar tersebut berupa video sejumlah orang mengenakan seragam, helm hitam dan senjata laras panjang sedang berjalan berbaris dengan latarbelakang pesawat terbang maskapai Lion Air.
Baca Juga
Salah satu video diberi keterangan sebagai berikut.
Advertisement
"INVESTASI Lanjut INVASI.?
Kalau kemarin2 para TKA datang ke negeri kita pura2 memakai seragam kerja
Kini terlihat Tentara China terang2an dengan berseragam Tentara sebelumnya; didahului para medis, apakah Invasi segera dimulai.?
BERSIAPLAH🇮🇩🆘PERTAHANKAN NEGERI MU 👊🇮🇩".
Lalu bagaimana informasi sebenarnya kabar kedatangan tentara China di Indonesia? Simak fakta-fakta berikut ini.
Bukan Tentara China
Dansat Intel Korps Brimob Polri Kombes Pol Mulyadi menjelaskan bahwa video puluhan tentara tersebut adalah pasukan Brimob yang tiba setelah bertugas di Satgas Damai Damai Cartenz, Papua.
"Intinya, pasukan tersebut adalah personel Brimob yang baru selesai operasi satgas Damai Cartenz Papua," kata Mulyadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (3/2/2023).
Sehingga narasi dalam unggahan di media sosial yang menarasikan tentara dari China adalah salah. Karena, mereka adalah pasukan Brimob yang tiba di bandara sekitar Januari 2023 lalu.
"(Kejadian) sekitar Januadi 2023," singkatnya.
Fakta Berikutnya
Penjelasan Pihak Lion Air
Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro menuturkan, rute penerbangan penerbangan tersebut adalah domestik, serta tidak membawa penumpang seperti yang diklaim dalam video tersebut
"Penerbangan tersebut bukan membawa penumpang seperti yang ditanyakan atau dibicarakan pada perkembangan video. Penerbangan dimaksud adalah rute domestik yang terjadi pada 28 dan 31 Desember 2022,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat (3/2/2023).
Polri akan Mengusut Penyebar Video
Polri mengungkapkan akan mengusut pembuat dan penyebar hoaks terkait mendaratnya tentara china di bandara Indonesia. Polri menyebut hoaks itu telah meresahkan masyarakat.
"Bila menemukan postingan atau pun pemberitaan yang menyebarkan pemberitaan bohong atau hoaks yang meresahkan masyarakat melalui medsos, tentu Polri akan melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap hal tersebut," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Dr. Ahmad Ramadhan.
"Kami akan melakukan patroli siber untuk mengungkap identitas dari pembuat dan penyebar video hoaks tersebut. Tentu patroli siber akan kami optimalkan," katanya menambahkan.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.