Liputan6.com, Jakarta - Setiap hari selalu ada informasi hoaks yang bermunculan di internet. Dampak dari hoaks, juga tidak bisa diabaikan lagi karena meresahkan, menyesatkan, dan berpotensi merugikan pihak lain.
Seseorang bertanggungjawab pada hal yang mereka lakukan, hal yang mereka yakini, dan bagaimana mereka mengonsumsi, menganalisis, atau mengabaikan informasi untuk sampai pada keyakinan mereka.
Begitupun dalam dunia digital, seseorang hendaknya bijak dan bertanggungjawab atas segala tindakannya.
Advertisement
Namun, nyatanya masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang terjadi seperti misinformasi dan penyebaran informasi hoaks.
Beberapa filsuf mengatakan bahwa kesalahan disebabkan oleh keyakinan dan kepercayaan yang mereka miliki.
Misinformasi Karena Keyakinan yang Salah
Melansir dari Theconversation.com umumnya setiap orang berusaha untuk melakukan apa yang menurutnya benar. Jadi tidak ada kesalahan yang dilakukan sengaja.
Filsuf Socrates menyampaikan “To know the good is to do the good.” Artinya, kesalahan adalah hasil dari keyakinan yang salah, tentang apa hal yang baik. Dilakukan bukan atas niat untuk berbuat salah.
Dalam konteks misinformasi, penyebaran informasi hoaks bisa saja didasari atas keyakinan seseorang yang salah. Bukan atas niat pribadi untuk menyebarkan demi kepentingan tertentu.
Advertisement
Kewajiban Untuk Menguji Keyakinan
Dalam memiliki keyakinan atau kepercayaan hendaknya seseorang tidak menutup mata dan menelan mentah-mentah. Filsuf Inggris W.K. Clifford, mengklaim bahwa "salah", ketika seseorang mempercayai suatu hal tanpa bukti yang cukup.
Tidak hanya itu, baginya secara etis setiap orang harus menguji keyakinannya dengan memeriksa sumber yang berdasar. Penting untuk menguji keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki agar tidak menganut kepercayaan yang salah dan bertindak sesuai kepercayaan tersebut.
Dengan memiliki keyakinan yang benar, tindakan yang dilakukan juga akan benar. Lebih spesifik, penyebaran informasi hoaks dan misinformasi juga akan menurun karena seseorang memiliki keyakinan yang benar.
Maka dari itu penting untuk memiliki keyakinan dan kepercayaan yang benar untuk menekan misinformasi dan penyebaran hoaks.