Penguasaan Digital Jadi Salah Satu Elemen Penting Kehidupan Saat Ini

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa generasi milenial (lahir 1981-1996) dan generasi Z (lahir 1997-2012) perlu melek digital.

oleh Raihan Alfriansyah diperbarui 09 Okt 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 19:00 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Menko PMK, Muhadjir Effendy. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa generasi milenial (lahir 1981-1996) dan generasi Z (lahir 1997-2012) perlu melek digital. Menurutnya, penguasaan digital saat ini sudah menjadi elemen penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan.

Hal ini disampaikannya dalam pidato utamanya pada Kuliah Umum Literasi Komputasi: Literasi dan Etika Digital melalui GNRM, di Auditorium Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

"Jadi seluruh generasi Milenial dan Gen Z harus melek digital. Di zaman saya, hal itu tidak diperlukan. Saya cukup pintar ngomong, menulis dengan baik dan fasih berbahasa asing. Namun saat ini, menguasai media digital saja tidak cukup lagi, itu yang utama," ujarnya dilansir laman resmi Kemenkopmk.

Tak hanya itu, Muhadjir menjelaskan perkembangan global saat ini membuat generasi muda harus menguasai teknologi digital.

Di sisi lain, Muhadjir menilai ada sisi negatif dari era digital, yakni terganggunya keterampilan dan kemampuan berpikir, sehingga seiring berjalannya waktu kehidupan manusia dapat tergantikan oleh teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Jadi, jelasnya, harus ada batasan yang bisa mencegah penggunaan teknologi digital semakin mengganggu keterampilan dan kemampuan berpikir.

"Tantangan terbesar ke depan menetapkan namanya`Moral and Ethical Bordering', batasan moral batasan etika, mana yang tidak boleh dilampaui ketika kita menguasai teknologi digital. Dan kita sadar betul bahwa ini tantangan sangat berat untuk Indonesia," ujarnya menambahkan.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya