Deretan Kabar Viral Terkait Kedatangan Rohingya, Hoaks atau Fakta?

Kumpulan informasi viral seputar Rohingya

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jan 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2024, 18:00 WIB
Cek Fakta UNHCR
Cek Fakta UNHCR

Liputan6.com, Jakarta- Kedatangan pengungsi Rohingya ke wilayah Indonesia menimbulkan beragam tanggapan, hal tersebut diiringi oleh sejumlah informasi terkait aksi etnis tersebut.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Rohingya, hasilnya sejumlah informasi tersebut terbukti hoaks.

Berikut kumpulan informasi viral seputar Rohingya.

Kabar Pemprov Kepri dan UNHCR Sepakat Pulau Galang Jadi Tempat Pengungsi Rohingya

Kabar tentang Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) telah sepakat bahwa Pulau Galang bakal dijadikan tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan oleh akun Facebook pada 31 Desember 2023.

Akun Facebook tersebut mengunggah narasi berisi kabar bahwa Pemprov Kepri dan UNHCR telah sepakat menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya.

Bahkan, akun tersebut juga menyebut UNHCR telah menerima tanah kosong dari Pemprov Kepri untuk ditempati pengungsi Rohingya.

"SEKILAS INFO!!

mungkin di sini blm ada yg tau, bahwa : Pemerintah Kepulauan Riau telah menyetujui Pulau Galang menjadi tempat tinggal pengungsi KAUM ROHINGYA..

UNHCR juga menerima tanah kosong dari pemberian pemerintah kepulauan Riau ..

#enak ya jadi pengungsi dikasih tanah gratis sedangkan kami rakyat indonesia masih luntang lantung, mau punya rumah aja harus beli tanah dulu mana mahal pula.. kalo gk bisa beli kita ngontrak .." tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah mendapat beberapa respons dari warganet.

Benarkah kabar Pemprov Kepri dan UNHCR telah sepakat bahwa menjadikan Pulau Galang sebagai tempat penampungan bagi pengungsi Rohingya? Simak hasil penelusurannya di sini....

 

Akun UNHCR Minta Pemerintah RI Sediakan Rumah, KTP dan Makanan Bagi Rakyat Rohingya

Beredar di media sosial postingan akun UNHCR meminta pemerintah RI menyediakan rumah, KTP, dan makanan bagi rakyat Rohingya. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 11 Desember 2023.

Dalam postingannya terdapat akun bernama UNHCR Indonesia membuat cuitan sebagai berikut:

"Semoga rakyat rohingya bisa di terima masyarakat Indonesia dan pemerintah bisa berikan dia rumah, makan, dan tempat tinggal, dan buat KTP Indonesia."

Postingan itu disertai dengan tulisan "Capek-capek kerja buat beli tanah bikin rumah nyicil material eh rohingya dateng mau di kasih tanah, rumah kerjaan, ngeri syekalii..!"

Akun itu juga menambahkan narasi, "Kasih aja tanah kuburan enak banget dateng" Minta tanah org Indonesia nya aja klo mau tanah harus beli..apakah Indonesia akan bernasib seperti Palestina?"

Lalu benarkah postingan akun UNHCR meminta pemerintah RI menyediakan rumah, KTP, dan makanan bagi rakyat Rohingya? Simak hasil penelusurannya di sini....

Video Pengungsi Rohingya Tiba di Pantai Mandalika

Sebuah video yang diklaim pengungsi Rohingya telah tiba di Pantai Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebok pada 17 Desember 2023.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah orang memenuhi pinggir pantai. Tampak juga perahu kayu yang diduga membawa mereka tiba di pantai tersebut.

Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa pengungsi Rohingya telah tiba di Pantai Mandalika, NTB.

"Kayaknya sudah sampai di pantai MANDALIKA pengungsi Rohingya. Berombok Batur lombok," demikian narasi dalam video tersebut.

"Rohingya katanya sih mau nonton GP di Mandalika," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali ditonton dan mendapat respons dari warganet.

Benarkah dalam video tersebut pengungsi Rohingya tiba di Pantai Mandalika, NTB? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya