Viral Kabar IKN Terdampak Banjir, Pj Gubernur Kaltim Tegaskan Cuma Hoaks

Belakangan ini beredar di media sosial kabar Ibu Kota Nusantara (IKN) terdampak banjir akibat luapan Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 20 Mei 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2024, 15:00 WIB
ilustrasi Hoax
ilustrasi hoaks (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini beredar di media sosial kabar Ibu Kota Nusantara (IKN) terdampak banjir akibat luapan Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

Sebuah unggahan video di TikTok berdurasi lima menit menarasikan banjir luapan Sungai Mahakam berdampak ke IKN yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut.

Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik menegaskan bahwa informasi ini adalah hoaks

"Banjir tidak berdampak ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN) dan Kawasan Pengembangan Ibu Kota Nusantara (KPIKN)," tutur Akmal, dilansir dari Antara, Minggu (19/5/2024).

Ia mengklarifikasi bahwa banjir luapan Sungai Mahakam merupakan siklus tahunan yang menerjang Kota Samarinda serta Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Mahakam Hulu.

Selain itu, jarak antara Sungai Mahakam dengan titik terdekat kawasan IKN di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah sejauh kurang lebih 50 kilometer, yang dalam hal ini terbilang mustahil jika luapannya menjangkau IKN.

Upaya Pemerintah Antisipasi Banjir

Akmal menegaskan bahwa pemerintah kabupaten dan kota setempat juga telah melakukan antisipasi agar banjir dapat terkendali.

Antisipasi ini merupakan hasil koordinasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk menyiapkan sistem peringatan dini potensi bencana (early warning system) dengan tujuan meminimalisir korban.

“Dengan adanya sistem peringatan dini potensi bencana itu petugas bisa mendeteksi pergerakan air dari Long Apari, sehingga masih ada waktu untuk menyelamatkan aset yang ada di kabupaten dan kota yang terdampak,” kata Akmal.

Selain sistem peringatan dini, menurut penuturan Akmal, pemerintah setempat juga membuat sistem penanganan bencana terpadu untuk seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur guna memudahkan pencegahan dan penanganan sebelum maupun saat terjadi bencana.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya