Benarkah Blau Dapat Sembuhkan Gondongan? Ini Kata Dokter

Selama ini, blau atau bulao dipercaya sebagai obat alternatif untuk penyakit gondongan. Namun, dokter meluruskan bahwa klaim tersebut hanyalah mitos atau hoaks.

oleh Alifah Budihasanah diperbarui 06 Jun 2024, 09:09 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 09:09 WIB
Blau
Blau (Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, blau atau bulao dipercaya sebagai obat alternatif untuk penyakit gondongan. Namun, dokter meluruskan bahwa klaim tersebut hanyalah mitos atau hoaks dan menegaskan bahwa blau tidak dapat menyembuhkan gondongan.

Dokter spesialis anak, dr. Fitria Mahrunnisa Sp.A menyebut bahwa serbuk biru yang digunakan untuk mencuci baju tersebut tidak bisa mengurangi bengkak gondongan.

“Kemungkinan pada zaman dulu penggunaan blau pada anak yang gondongan adalah untuk mendapat efek seperti kompres dingin untuk memberikan rasa nyaman dari nyeri gondongan,” ujar Fitria, dilansir dari Antara, Kamis(6/6/2024).

Gondongan atau mumps adalah penyakit yang menyerang kelenjar air liur yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Fitria menjelaskan, penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).

Maka dari itu, gondongan hanya dapat diobati dengan meringankan gejalanya, mencegah risiko komplikasi dengan terapi obat demam, serta memberi analgetik atau parasetamol untuk mengurangi nyeri dan demam pada anak.

Umumnya, gondongan jarang menimbulkan komplikasi, apalagi jika anak sudah mendapat vaksinasi. Namun dalam beberapa kasus, gondongan bisa menyebabkan keparahan seperti orchitis atau peradangan pada testis sekitar 20-50 persen pada laki-laki post pubertas, peradangan pada jaringan otak 15 persen kasus, radang pada pankreas 2-5 persen dan ketulian dapat terjadi pada satu banding 20.000 kasus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengobatan dan Pencegahan Gondongan

Untuk pengobatan penyakit gondongan, Fitria yang lulusan Universitas Gajah Mada ini menyarankan agar anak mendapat istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup, serta konsumsi makanan bertekstur lunak dan mengandung banyak air, misalnya sup, buah, kentang tumbuk, atau bubur. Hal ini bertujuan untuk memudahkan anak mengunyah makanan.

Selain itu, ia juga menekankan untuk menghindari konsumsi makanan yang merangsang air liur, seperti makanan asam atau pedas.

“Pencegahan terbaik adalah melakukan imunisasi gondongan yang dapat diberikan sejak usia 12 bulan bersamaan dengan vaksin campak dan rubella. Imunisasi bertujuan untuk mengurangi komplikasi dan sakit lebih berat,” kata Fitria.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah menjaga imunitas tubuh, tuturnya, yaitu dengan makan makanan bergizi, menjaga higienitas dengan mencuci tangan dan menghindari kontak dengan anak sakit, serta istirahat yang cukup.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya