Kominfo-Siberkreasi Berkolaborasi Lawan Hoaks dan Judi Online di Era Digital

Kominfo telah menghapus 3,76 juta konten negatif di internet sejak 2023. Dalam upaya memerangi hoaks dan judi online, Kominfo bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk gerakan Siberkreasi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Agu 2024, 19:55 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 17:00 WIB
Liputan6 x Fimela Cipta & Cipta
Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Slamet Santoso bersama Yosi Mokalu selaku penyanyi, song writer, dan content creator menjadi pembicara dalam diskusi menangkal hoax pada acara Liputan6 x Fimela Cipta & Cipta di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (31/7/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Informasi palsu atau hoaks terus membanjiri dunia maya, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejak awal 2023, kementerian ini telah menghapus 3,76 juta konten negatif dari media sosial dan internet.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, Slamet Santoso mengatakan, dari jumlah tersebut, 1,9 juta konten bukanlah hoaks, melainkan terkait dengan judi online.

"Sebanyak 1,9 juta konten itu bukan hoaks, tetapi judi online. Konten hoaks memang menjadi masalah besar di ruang digital, tetapi konten judi online juga menjadi ancaman serius bagi kita," ujar Slamet dalam acara Diskusi Lintas Generasi yang merupakan rangkaian Liputan6.com Awards, dikutip dari kanal Tekno, Kamis (1/8/2024).

Slamet mengungkapkan bahwa berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), transaksi judi online pada tahun 2023 mencapai Rp 327 triliun.

"Itu adalah uang yang disedot oleh bandar judi online tanpa memberikan dampak positif bagi perekonomian sekitar. Ironisnya, 80 persen korban judi online berasal dari kalangan menengah ke bawah," tambahnya.

Untuk konten hoaks, Kominfo telah menurunkan 11.600 konten dari internet. Upaya ini dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai stakeholder, termasuk mitra Gerakan Nasional Literasi Digital yang kini memiliki 115 anggota, salah satunya adalah gerakan Siberkreasi yang diketuai oleh Yosi Mokalu.

Kominfo menggunakan empat pilar dalam membasmi hoaks, yakni literasi terkait budaya, etika, keterampilan, dan keamanan digital. Literasi ini disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari siswa SD, SMP, Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, hingga masyarakat umum.

Sementara, Ketua Siberkreasi, Yosi Mokalu mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kominfo untuk melawan hoaks dan konten negatif lainnya. Menurutnya, salah satu alasan banyaknya hoaks yang beredar adalah karena perkembangan teknologi digital yang cepat tidak diimbangi dengan etika dan literasi digital yang memadai.

"Konten negatif di internet bukan hanya hoaks, tetapi banyak lainnya. Penyebarannya sangat cepat karena perkembangan digital yang pesat. Dulu, penyebaran informasi, baik benar atau salah, tidak secepat sekarang," tutur Yosi.

Yosi juga menambahkan bahwa keinginan pengguna untuk menjadi orang pertama yang menyebarkan informasi, sering kali mempercepat penyebaran hoaks. Padahal, setiap orang seharusnya memeriksa kebenaran informasi terlebih dahulu sebelum menyebarkannya.

Untuk itulah, salah satu upaya yang Yosi lakukan selain mengedukasi etika-etika di internet adalah dengan dengan membanjiri internet dengan konten-konten yang baik.

"Kalau bekerja sama dengan Siberkreasi dan Kominfo, saya membuat banyak konten, baik itu yang berhubungan dengan literasi digital dan ada juga konten yang lebih santai, misalnya konten lagu," kata Yosi.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya